Empat Kecamatan Kab.Nganjuk Terendam Banjir

6-FOTO B ris-taganaNganjuk, Bhirawa
Selama seminggu terakhir, sejumlah tempat di wilayah Kabupatem Nganjuk direndam banjir. Terakhir Minggu (15/2) dini hari Desa Mancon dan Ngudikan, Kecamatan Wilangan serta Desa Ngumpul, Desa Sawonggaling, dan Desa Petak, Kecamatan Bagor tak luput dari terjangan air banjir setinggi 1 meter.
Banjir yang menggenagi lima desa di dua kecamatan di Nganjuk diakibatkan meluapnya sungai Widas yang melintas di dua kecamatan tersebut. Karena hujan lebat yang mengguyur sekitar kawasan gunung Wilis sejak pukul 17.00 wib hingga malam hari.
Mujiono, warga Desa Ngudikan mengatakan, luapan air yang datang tiba-tiba membuat warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang bereka. Ketinggian air yang masuk ke pemukiman warga hingga setinggi lutut orang dewasa. “Datangnya air mendadak sekali, sebelumnya hujan lebat hingga 2 jam. Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang perabot yang ada dirumah, ya semua akhirnya terendam banjir,” tutur Mujiono.
Sehari sebelumnya, banjir juga melanda beberapa desa diwilayah Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Gondang. Selain karena guyuran hujan, banjir juga di akibatkan luapan Sungai Malo di Desa Musir Kidul Kecamatan Rejoso dan kiriman air dari hutan Peres Kecamatan Gondang, sehingga air masih menggenangi ratusan rumah warga.
Wilayah Kecamatan Rejoso, banjir  melanda Desa Rejoso, Jatirejo, Klagen, Banjarejo, Musir Kidul, Musir Lor, Wengkal dan  Kedungpadang. Namun banjir terparah terjadi di Dusun Wadegan Desa Sambikerep.
Raji (60), warga Dusun Wadegan Desa Sambikerep jebol mengaku rumahnya jebol karena diterjang banjir. Rumah milik buruh tani yang terbuat dari kayu serta berdinding triplek ini jebol karena atrus air banjir sangat kuat. Dinding rumahnya roboh, perabotan rumahnya juga berantakan tidak bisa digunakan lagi. ” Ketika banjir datang, saya bersama isteri dirumah bagian belakang,” terang Raji.
Aris Tri Efendi, koordinator taruna tanggap bencana (Tagana) DinsosKabupaten Nganjuk mengatakan, banjir di dua lokasi mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas umum. Selain itu jumlah personil Tagana juga tidak mampu untuk menangani kejadian banjir di dua lokasi yang berbeda dengan jarak yang berjauhan. “Kita fokuskan pada evakuasi warga yang terjebak banjir, untuk menghindarkan terjadinya korban jiwa,” jelas Aris.
Hal senada juga diungkapkan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Soekoyono. Pihaknya juga menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi warga. Mengingat, intensitas banjir kali ini cukup besar dan melanda wilayah yang cukup luas.
Dikatakan Soekoyono, BPBD juga masih melakukan inventarisasi kerugian material yang dialami warga akibat banjir .  “Banjir ini menggenangi ribuan pemukiman warga. Kita harus bekerja ekstra keras untuk melakukan evakuasi,” ujar Soekoyono. [ris]

Keterangan Foto : Petugas Tagana, melakukan evakuasi dan membantu mengamankan barang milik korban banjir di Kecamatan Bagor.(ristika/bhirawa)

Tags: