Empat Mall di Kota Malang Dikukuhkan Jadi Tangguh Pandemi Covid-19

Pusat perbelanjaan di kota Malang yang ditetapkan sebagai Mall tangguh, dilengkapi dengan skat pembatas diruang informasi

Kota Malang, Bhirawa
Beroperasi disaat pandemi, merupakan sebuah pilihan agar roda perekonomian di Kota Malang kembali bergerak. Karena itu Konsep kawasan tangguh bencana di tengah pandemi Covid-19, empat mall di Kota Malang ini beroperasi dengan standar kesehatan yang ketat.

Empat mall tangguh. Setelah Transmart dan Malang City Point (MCP), Polresta Malang Kota dan Kodim 0833 Kota Malang kembali meresmikan mall tangguh di Mall Olympic Garden (MOG) dan Malang Town Square (Matos).

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata bersama Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf. Tommy Anderson meninjau kesiapan kedua mall tersebut dalam menerapkan protokol kesehatan, Selasa (23/6) kemarin.

“Mall di Kota Malang ini sudah menerapkan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, face shield, ketersediaan hand sanitizer hingga tempat cuci tangan,” ujar Kapolresta Malang.

Dia sangat berharap, ketangguhan pusat perbelanjaan dalam penerapan protokol kesehatan bisa konsisten selama buka, dan itu harus menjadi komitmen bersama baik pengelola maupun pengunjung. Sehingga mall tetap aman, dan nyaman dan perekonomian bisa jalan di era tatanan kehidupan baru.

Yang harus ditaati bersama, mulai dari penerapan tirai plastik di kasir hingga pengaturan jarak dan arus keluar-masuk di dalam tenant.

“Beberapa sudah mulai menerapkan pembatasan terhadap jumlah maksimal pengunjung yang keluar-masuk. Tetapi ada juga beberapa pegawai tenant yang belum menggunakan face shield dan tirai plastik, ini harus dijaga dengan penuh tanggungjawab bersama,”tambahnya.

Di dalam mall tersebut, juga disediakan ruang perawatan sementara bagi para pengujung atau karyawan yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius.

Di mall tangguh ini, lanjutnya sudah disediakan tempat khusus di dalam mall. Untuk mengistirahatkan pengunjung yang mengalami demam.

Sementara itu, Letkol Inf. Tommy Anderson mengungkapkan, jika di mall sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka bisa dijadikan role model usaha konvensional lainnya seperti di pasar tradisional.

“Pasar sampai saat ini belum menerapkan protokol kesehatan secara penuh. Kita berharap pasar bisa mencontoh mall, sehingga perekonomian bisa terus berputar tanpa melupakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tandas Tommy.

Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, mulai membuka tempat wisata dalam masa adaptasi kehidupan baru.

Tetapi ada beberapa fase yang dipersiapkan apabila sektor pariwisata memang akan beroperasional kembali.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan ada tiga fase dalam mempersiapkan sektor pariwisata dalam masa adaptasi kehidupan baru. Ketiganya, yaitu fase emergency, recovery dan new normal.

Hal tersebut dilakukan sebagi bentuk dukungan bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dalam menjalankan usahanya dengan tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Fase emergency dimulai pada Maret sampai Juni 2020. Dalam fase ini kami melaksanakan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat, mendata karyawan di tempat wisata yang terdampak Covid-19, untuk diberikan bantuan,” ujarnya belum lama ini.

Kemudian, untuk fase recovery mulai berjalan bulan Juni sampai Agustus 2020. Di fase ini, pihaknya melakukan verifikasi tempat wisata yang telah memenuhi protokol kesehatan. [mut]

Tags: