Empat Paslon Adu Kematangan Berpolitik

Keempat Paslon Walikota- Wakil Walikota Batu mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan visi misinya dalam Debat Publik Perdana yang dilaksanakan di Hotel Singhasari Resort.

Keempat Paslon Walikota- Wakil Walikota Batu mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan visi misinya dalam Debat Publik Perdana yang dilaksanakan di Hotel Singhasari Resort.

Kota Batu, Bhirawa
Debat Publik Perdana antar Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Batu yang digelar di Hotel Singhasari Resort Kot Batu, Sabtu (11/12) malam, berlangsung seru. Keempat Paslon menyampaikan keunggulan visi-misi masing-masing. Debat antar Paslon ini dimoderatori langsung oleh Dosen Fakultas Ilmu Adminitrasi Universitas Brawijaya, Fadillah Putra.
Tidak ada Paslon yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk unjuk kebolehan dalam kematangan berpolitik dalam Debat Paslon ini. Keempat Paslon itu adalah Paslon nomor urut 1: H.Rudi-Sujono, Paslon nomor urut 2: Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso, Paslon nomor urut 3: H.Hairuddin-Hendra Angga Sonatha, dan Paslon nomor urut 4: Abdul Majid-Kasmuri Idris.
“Dalam Debat Perdana yang kita selenggarakan ini mengambil tema, Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah,”ujar Fadillah Putra. Artinya, setiap Paslon harus memiliki program yang tepat untuk memajukan pertanian, sektor pariwisata, pengembangan pasar tradisional, dan mensejahterakan masyarakat.
Selain menyampaikan visi misi, para Paslon juga menyampaika Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada hadirin. Diketahui, dalam Debat kemarin, setiap Paslon diberi kesempatan untuk membawa maksimal 20 orang pendukung. Hal ini membuat visi misi yang disampaikan setiap Paslon menapatkan sorak-sorai dan tepuk tangan dari masing-masing pendukung.
Selain itu, masing- masing Paslon mendapat jatah pertanyaan dari moderator. Hal ini juga bisa dijadikan tolak ukur kematangan Paslon dalam menghadapi permasalahan yang muncul di masyrakat.
Untuk Paslon nomor 4, Abdul Majid-Kasmuri Idris ditanyakan soal pengembangan Pasar Tradisional ke depannya. Majid-Kasmuri kemudian menanggapi bahwa Pasar haruslah dikelola dengan baik dan bernuansa tradisional.
”Nantinya juga akan dibangun Rest Area, sehingga wisatawan yang datang bisa membelanjakan uangnya di pasar. Dari sana bisa meningkat ekonomi masyarakat. Bagaimanapun di pasar ladang perputaran ekonomi,” ujar Majid.
Sedangkan Paslon nomor 3, Gus Din-Angga mendapat pertanyaan soal sektor pendidikan yang langsung ditanggapi oleh Gus Din.
“Selain peningkatan anggaran untuk pendidikan, kami juga akan menyediakan beasiswa penuh bagi putra-putri daerah hingga ke perguruan tinggi,” ujar Gus Din.
Sementara Paslon nomor 2, Dewanti-Punjul diminta menjawab pembangunan ekonomi lintas sektoral, khususnya potensi bahari dan pertambangan. Mendapat pertanyaan itu, Dewanti dengan lantang menyebut pertanyaan tersebut salah alamat.
“Perlu diketahui Kota Batu punya potensi pertanian dan pariwisata. Pertanyaan tersebut tidak ada dalam visi misi kami, mungkin itu visi misi dulu saat saya mencalon di Kabupaten Malang,” tegas Dewanti.
Untuk nomor 1, Rudi-Sujono diminta menjawab pertanyaan soal pengembangan pariwisata berbasis kerakyatan. Apakah permodalan rakyat dibutuhkan? Seperti apa bentuk permodalannya?. “Kami sudah menyiapkan kartu Batu Kreatif (KBT). Secara pertumbuhan ekonomi memang iya, tapi hanya secara makro, tetapi aecara mikro masih minim,” papar Rudi. [nas]

Tags: