Empat PNS Blitar Positif HIV/AIDS, Dewan Resah

aidsKota Blitar, Bhirawa
Kalangan DPRD Kota Blitar akan segera memanggil  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar terkait empat PNS di lingkungan Pemkot Blitar  yang dinyatakan positif menderita HIV/AIDS.
Pemanggilan itu dilakukan untuk memastikan dan mencari solusi bersama. Termasuk langkah sosialisasi bahaya HIV/AIDS oleh Dinkes yang selama ini dirasa masih belum maksimal.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Henry Pradipta Anwar. Menurutnya, paling lambat minggu ini  pihaknya akan memanggil Dinkes untuk dimintai klarifikasi. Pasalnya dalam kasus yang terjadi baru-baru ini melibatkan PNS yang berkaitan langsung dengan pelayanan di masyarakat. Sehingga penanganannya  harus dioptimalkan.
“Dengan semakin maraknya ancaman HIV/AIDS, kita harus terus meningkatkan sosialiasi bahaya HIV/AIDS ke semua golongan,” kata Henry, Senin (16/5).
Henry menjelaskan pencegahan penyebaran virus mematikan itu harus ditingkatkan. Karena tren saat ini yang sedang berkembang, HIV/AIDS tidak hanya mengancam kelompok risiko tinggi saja seperti PSK. Tapi juga sudah mulai mengancam pekerja swasta dan ibu rumah tangga.
Di Kota Blitar jika dilihat dari jenis pekerjaan, jumlah orang dengan HIV/AIDS dari pekerja swasta mencapai 69 orang.
Dengan fakta demikian Dinkes seharusnya memberi imbauan di RT/RW melalui papan majalah dinding yang ada di setiap RT/RW.
Dengan teknis tersebut, diharapkan seluruh masyarakat bisa tahu dampak bahaya HIV/AIDS dan sadar untuk menjauhi perilaku yang dapat menyebabkan penyakit yang belum ada obatnya ini.
“Pencegahan harus dioptimalkan. Karena jika ada PNS yang terkena HIV/AIDS ini jelas sebuah sinyal mengkhawatirkkan. Kami dari dewan memiliki ide sosialisasi HIV/AIDS akan diberikan mulai dari tingkat pelajar hingga RT/RW yang merupakan ujung tombak masyarakat,” ujarnya .
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, tercatat ada empat orang PNS di Kota Blitar dinyatakan positif menderita HIV/AIDS.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit (P2PL) Dinkes Kota Blitar  Dissie L Arlini menyatakan keempat PNS itu dinyatakan positif HIV/AIDS karena diketahui sering berganti pasangan atau sering ‘jajan’ tanpa memakai pengaman alias kondom.
Akan tetapi keempatnya masih dalam stadium HIV, sehingga masih bisa ditangani dengan rutin mengonsumsi Antiretroviral (ARV) secara rutin.
“Kondisi kesehatan keempatnya saat ini terus dipantau, sekaligus mengantisipasi hal yang tidak diinginkan karena mereka adalah abdi negara,” jelas Dissie. [htn]

Tags: