Empat Sekolah di Sumenep Belum Bisa UNBK-USBN BKS Online

Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Sumenep, Sugiono Eksantoso (dua dari Kanan) beserta jajarannya sebelum persiapan safari ke daerah kepulauan untuk memantau persiapan menjelang UNBK dan USBN-BKS di Sumenep. Total ada 7 Kepulauan di Sumenep, salah satunya Kepulauan Masalembu yang belum siap menyelenggarakan UNBK dan USBN BKS online.

Berharap Dindik Jatim Realisasikan Pengadaan Tower dan Antena
Surabaya, Bhirawa
Keinginan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim untuk menyelenggarakan UNBK dan USBN-BKS 100 persen online belum terealisasi tahun ini. Pasalnya, masih banyak sekolah di daerah Kepualauan yang terkendala masalah sinyal pemancar wifi atau jaringan satelit Telkom. Salah satunya terjadi di daerah Madura.
Menurut penuturan Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Sumenep, Sugiono Eksantoso, Kepulauan Masalembu menjadi satu-satunya daerah yang belum bisa melaksanakan UNBK dan USBN-BKS secara online sejak dua tahun terakhir. Ini berbeda dengan daerah Sapeken, Pagerungan, Kangean, dan Arjasa yang telah siap menyelenggarakan UNBK dan USBN-BKS secara online. Persoalan itu terjadi karena tidak adanya jaringan satelit untuk menangkap sinyal internet di daerah Masalembu. Oleh sebab itu, selama ini pihaknya masih menggunakan ujian offline dengan menggunakan komputer di daerah tersebut.
“Ada empat sekolah di Masalembu yang kami target harus online tahun ini. yaitu SMAN 1 Masalembu Masalembu, dua SMA swasta, dan SMK swasta. 300 siswa. keempat sekolah ini sulit sekali untuk mengadakan ujian online selama dua tahun terkahir ini,”paparnya dihubungi Bhirawa melalui telfone, Ahad (3/2).
Sebab, selama ini, lanjut dia, untuk UNBK pihaknya harus ‘wira-wiri’ mengambil hasil perseta ujian untuk disimpan dalam sebuah hardisk external komputer untuk kemudian akan diupload ketika pihaknya sudah sampai daratan. Jika dilakukan secraa menerus, hal itu dianggapnya terlalu berisiko. Selain karena faktor cuaca yang tidak menentu, jarak tempuh yang cukup lama mencapai 14-20 jam sekali perjalanan untuk mencapai Perak karena harus berputar melalui Kalimantan. Di samping itu, jumlah biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 9 juta perbulan dalam sekali perjalanan, juga menjadi sikap dilema bagi pihaknya.
“Kami minta tolong kepada Kepala Dinas Pak Saiful untuk membantu pengadaan alat itu (tower dan anthena) dan kebutuhan lainnya yang terhubung dengan satelit agar maret nanti bisa ujian berbasi online,” ujarnya.
Rekomendasi Dindik Jatim, lanjut dia, sangat penting untuk bisa di setujui oleh Pustekkom pusat. Karena biaya pengadaan tersebut mencapai Rp. 140 juta. Dengan begitu, proses tersebut bisa terealisasi dengan cepat untuk penyelenggaraan UNBK dan USBN-BKS secara online.
“Kami berharap Dindik Jatim maupun pemprov dengan segera mengupayakan pengadaan anthena lintas arta bagi sekolah-sekolah yang ada di Masalembu. Karena di pusatpun belum tentu di setujui. Sedangkan waktupun kurang satu bulan,” papar dia.
Dengan begitu, seluruh sekolah yang ada di daerah Masalembu, tepatnya di lingkungan SMAN 1 Masalembu bisa bermanfaat bagi keseluruhan sekolah di Kepulauan Masalembu dan sekitarnya. “Kita ingin anak-anak kami di Masalembu bisa merasakan ujian online seperti siswa-siswa di kota,”harap dia.
Tahun ini, ada sekitar 163 lembaga SMA/SMK negeri dan swasta di Kabupaten Sumenep untuk mengikuti UNBK dan USBN-BKS dengan jumlah siswa mencapai 25 ribu anak.

Daerah Kepulauan Gunakan Satelit
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman mengatakan untuk penyelenggaraan UNBK dan USBN-BKS secara online sudah dilakukan persiapan hingga 90 persen. Baik mulai pembekalan proktor, kelengkapan fasilitas dan pematangan siswa dalam menghadapi ujian nasional tersebut.
“Pemantapan Proktor terus kita lakukan. Sedangkan tingkat SMP dan SMA sudah kita koordinasikan di masing-masing proktornya. Tahapan-tahapan ini rutin kita lakukan. Tapi tidak boleh lengah,” ungkap dia.
Dari tahun ke tahun, menurut dia, penyelenggaraan UNBK secara online harus terus di ‘pelototi’ untuk mencari tahu kelemhannya. Sehingga di pelaksaan mendatang hal itu bisa dievaluasi untuk penyelenggaraan UNBK secara matang.
Salah satunya yang menjadi perhatian pihaknya tahun ini adalah di daerah Kepulauan. Dikatakan Saiful, penyelenggaraan UNBK dan USBN-BKS secara online akan menggunakan satelit dari Telkom untuk menjangkau jaringan sinyal wifi pada waktu pelaksanaan UNBK. “UNBK kita usahakan seratus persen. USBN-BKS maupun USBN dengan Aplikasi soal ini akan diterapkan di seluruh lembaga di Jatim. Tahapan kita sudah sejauh itu,” tegas dia.
Sebab, sambung dia, seperti gayung bersambut, teman-teman SMA/SMK telah menyambut ‘gengsi’ sekolah masing-masing. Itu artinya, bisa dikatakan tidak ada lagi paperless. Ia menilai jika siswa justru termotivasi dengan penggunaan teknologi.
“Meskipun begitu kita tidak boleh lengah. Karena sektor UNBK menjadi sektor provinsi baik jenjang SD, SMP/MTS, SMA/MA, SMK jangan sampai kecolongan seperti tahun lalu yang terjadi di Surabaya. yaitu pembobolan soal,” pungkas dia. [ina]

Tags: