Empat Siswa Berkebutuhan Khusus Kesulitan Mengerjakan Soal UN

seorang-siswa-serius-saat-mengerjakan-soal-ujian-di-salah-satu-SMALB-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawa]

seorang-siswa-serius-saat-mengerjakan-soal-ujian-di-salah-satu-SMALB-Bojonegoro.-[achmad-basir/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Hari pertama pelaksanaan ujian nasional dilakukan serentak di Bojonegoro. Sepintas tidak ada yang berbeda dengan peserta Ujian Nasional (UN) lainnya, namun empat siswa berkebutuhan khusus mengaku kesulitan mengerjakan soal UN tersebut. Seperti tampak seorang siswa menghadapi lembaran soal ujian materi Bahasa Indonesia. Siswa tersebut bernama Imam Ibrahim (20) warga Bojonegoro.
Siswa tersebut adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) tuna rungu – B. Sekolah Luar Biasa (SLB) B Putra Harapan berlokasi di kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Kota Bojonegoro. Selama ujian berlangsung, siswa ini terlihat serius saat mengerjakan soal ujian.
Beberapa kali, pengawas menghampiri peserta ujian yang terlihat menunjukkan ekpresi kesulitan dalam mengerjakan soal, seperti membolak-balik lembar jawaban (ljk) atau membunyi-bunyikan pensil. Mereka kesulitan lantaran jumlah paragraf dalam satu pertanyaan terlalu panjang sehingga siswa mempunyai kebutuhan khusus ini mengaku tidak bisa mencerna persoalan dengan baik.
Menurut waka kurikulum bidang pendidikan SLB-B Putra Harapan, Kabupaten Bojonegoro, Yayuk Martasari, mengungkapkan, pelaksanaan ujian nasional untuk  anak berkebutuhan khusus (ABK) di  Sekolah Luar Biasa  (SLB) tidak begitu berbeda dengan sekolah reguler pada umumnya. “Harusnya soal UN yang diujikan kepada para siswa kebutuhan tidak disesuaikan soal UN pada siswa SMA regular atau umum,” kata Yayuk kepada Bhirawa, Senin (4/4), kemarin.
Meski demikian, siswa berkebutuhan khusus antusias mengerjakan soal UN dengan bantuan guru pendamping dan pengawas dari sekolah lain. “Tetap ada pendamping dan pengawasannya kita bikin secara bersilang dengan beberapa sekolah SMA-LB lainny di Bojonegoro,” jelasnya.
Dikatakan, tahun ini di Bojonegoro ada empat anak berkubuthan khusus yang mengikuti ujian naional SMA,  yakni Imam Ibrahim dari SLB-B Putra Harapan Kecamatan Kota Bojonegoro, Khotimatu Husniya dan Ahmad akmal Kurniawan dari SLB Tutu Wuri Handayani Kapas. Kemudian SLB PGRI bernama Suyatmojo. “Empat siswa yang mengikuti UN hari ini tidak ada perlakuan khusus. Pelaksanaannya sama seperti sekolah reguler lain,” pungkasnya. [bas]

Tags: