Empat Siswa SMP Tak Lulus UN di Surabaya

rumusan-naDindik Surabaya, Bhirawa
Angka kelulusan Ujian Nasional (UN) jenjang SMP/MTs sederajat di Surabaya tak kalah melejit dari Provinsi Jatim. Hanya empat orang siswa peserta UN SMP yang dinyatakan tidak lulus di Surabaya. Artinya dengan 99,99 persen dari total peserta sebanyak 38.455 siswa, angka kelulusan di Surabaya lebih tinggi dari Jatim, tingkat kelulusan hanya mencapai 99,98 persen.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Eko Prasetyoningsih mengatakan, dari seluruh total peserta yang terdaftar hanya empat yang dinyatakan tidak lulus. Dua diantara empat siswa yang tidak lulus tersebut disebabkan karena tidak mengikuti UN. Sementara dua lainnya murni karena nilainya tidak memenuhi syarat kelulusan.
Eko menerangkan, dua siswa yang tidak mengikuti UN sudah terlanjur terdaftar sebagai peserta. Namun, mereka kemudian mengundurkan diri. Karena konfirmasi pengunduran diri tersebut disampaikan kepala sekolah ke Dindik Surabaya terlambat, maka pencabutan peserta UN tidak bisa dilakukan dan siswa masih terdata sebagai peserta UN. “Artinya, yang tidak lulus UN sebenarnya hanya dua siswa saja,” kata dia, Minggu (15/6).
Menurut dia, tingkat kelulusan peserta UN SMP/MTs tahun ini jauh mengalami peningkatan. Tahun 2013 lalu, tingkat kelulusan UN jenjang SMP sederajat di Surabaya hanya mencapai 99,89 persen. Sedangkan tahun ini, tingkat kelulusannya mencapai 99,99 persen.
Eko menyatakan, siswa peraih nilai UN tertinggi belum bisa disampaikan ke publik. Hal ini tidak hanya berlaku di Surabaya. Melainkan secara nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun telah memutuskan bahwa tidak akan memeringkat rangking kabupaten/kota atau provinsi yang meraih nilai terbaik di UN.
Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk dari perangkingan seperti kompetisi dan persaingan. Padahal yang seharusnya menjadi perhatian utama adalah substansi dari UN itu sendiri. “Kami juga tidak tahu Surabaya berada di peringkat berapa tingkat Provinsi Jatim,” ujarnya.
Kepala Dindik Surabaya, Ikhsan mengatakan, capaian hasil UN siswa Surabaya perlu diberi apresiasi. Pasalnya, hasil membanggakan siswa Surabaya itu dicapai bukan dengan cara yang mudah. “Kita tetap harus memberi apresiasi dan motivasi. Karena untuk UN, mereka sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari bahkan lebih dari satu tahun yang lalu,” katanya.
Namun apapun hasilnya, Ikhsan berharap agar siswa SMP ini segera menyiapkan diri untuk menghadapi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2014/2015. Bagi yang nilainya mencukupi untuk ikut dalam seleksi PPDB sekolah kawasan, maka sebaiknya segera mempertimbangkan sekolah yang akan di pilih. “Jangan sampai euforia kelulusan membuat mereka jadi terlalu senang dan lupa untuk mencari informasi PPDB,” pungkasnya. [tam]

Tags: