Empat Wakil Rektor Unair Surabaya Dilantik

Rektor Unair Prof M Nasih bersama para empat Warek terpilih setelah mengikuti pelantikan secara resmi di Hall Selasar Lantai IV Kantor Rektorat Unair, Kamis (20/8). [ adit hananta utama/bhirawa]

Rektor Unair Prof M Nasih bersama para empat Warek terpilih setelah mengikuti pelantikan secara resmi di Hall Selasar Lantai IV Kantor Rektorat Unair, Kamis (20/8). [ adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Setelah lama dinanti-nanti, misteri tentang siapa yang akan mendampingi Prof Mohammad Nasih di kursi rektorat Universitas Airlangga (Unair) akhirnya terjawab. Mereka adalah empat wakil rektor (Warek) yang didominasi oleh akademisi muda.
Keempat Warek itu antara lain Prof Djoko Santoso sebagai Warek I Bidang Akademik Dan Kemahasiswaan, Dr Muhammad Madyan sebagai Warek II Bidang Keuangan, Prof Mochammad Amin Alamsjah sebagai Warek III yang membidangi menangani Penelitian dan Publikasi, Pengabdian Masyarakat dan kerjasama nasional-internasional. Sementara untuk posisi Warek 4 diisi oleh Junaidi Khotib.
Keberadaan Warek IV ini cukup menjadi perhatian di masa kepemimpinan Nasih. Sebab, formasi ini menjadi akan menjadi pembeda dari masa kepemimpinan Prof Fasikhulisan. Nasih menjelaskan, Posisi Warek IV ini akan menangani University Holding (kerjasama dan implementasi pembiayaan mandiri). Dia berharap, formasi baru ini mampu melakukan revitalisasi total terhadap Unair untuk mencapai PTN yang mandiri dari segi pembiayaan.
Nasih menjelaskan, terpilihnya empat rektor itu sudah sesuai dengan prosedur dan kemampuannya. Prosesnya mulai seleksi yang selanjutnya dilaporkan ke MWA (Majelis Wali amanah). “Kebetulan yang terseleksi dan Insyaallah yang bisa bekerjasama dengan saya yang muda-muda,” kata Nasih usai pelantikan warek, kemarin (20/8).
Warek IV Unair Junaidi Khotib menuturkan, sebagai bidang baru, pihaknya harus melakukan langkah cepat supaya target kampus mandiri melalui mengembangkan iptek dapat terealisasi. “Apalagi kita punya target 50 persen anggaran kampus di dapatkan dari bidang empat ini. Dengan demikian anggaran yang biasanya di dapat dari pemerintah dan mahasiswa bisa ditekan,” tegas Junaidi.
Terutama, penekanan anggaran dari mahasiswa. Sehingga, penarikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan UKA (Uang Kuliah Awal) mahasiswa tidak terlalu tinggi. Langkah yang akan dilakukan yakni optimalisasi hasil penelitian. Kemudian bekerjasama baik dengan pemerintah, kampus lain atau perusahaan dalam dan luar negeri untuk produksi produknya. Salah satu contohnya yakni bidang industri farmasi, seperti penemuan oba penyakit tropik bisa diproduksi langsung secara massal.
Untuk menyukseskan program warek IV juga diperlukan dukungan dari warek III, Mochammad Amin. Menurut Amin, sebenarnya hasil penelitian di Unair yang bermanfaat untuk masyarakat sudah banyak. “Tapi, publikasi masih kurang. Target kami mendata penelitian dan melakukan publikasi secara internasional,” tegas mantan wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unair tersebut.
Formasi perubahan dan konsep pengembangan University Holding juga harus didukung Warek II. Dimana, pada formasi sebelumnya warek II hanya berfokus pada bidang keuangan dan sumber daya manusia (SDM). Akan tetapi, kerja Warek II diperluas dengan mencakup pengembangan sarana dan prasarana.
“Di bawah bidang II kita menambahkan lingkup sarana dan prasarana. Sebagai kampus yang sudah jadi PTN BH, kita punya hak mengelola ekonomi untuk memperbaiki seluruh fasilitas untuk pengembangan Unair,” tegas Madyan yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut.
Kendati usianya lebih tua dibandingkan dengan warek-warek lainnya, Warek I Prof Djoko Santoso juga punya pemikiran dan langkah cepat untuk peningkatan kualitas para akademisi dan seluruh mahasiswa Unair. Seperti peningkatan akreditasi di setiap prodi, peningkatan studi dosen dari S2 ke S3, pengembangan bakat dan minat mahasiswa seperti tambahan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
“Kita akan meningkatkan peneliti muda, dengan cara kolaborasi peneliti senior dan junior. Nantrinya akan ada hilirisasi penelitian, dari mahasiswa, dosen ke masyarakat,” jelas Djoko yang merupakan mantan wakil dekan II FK Unair tersebut. [tam]

Tags: