6 Calon Kandidat Ramaikan Bursa Pilrek Unair

Prof-Nasron-dan-Prof-Djoko-dua-bakal-calon-rektor-Unair-periode-2015-2020-

Prof-Nasron-dan-Prof-Djoko-dua-bakal-calon-rektor-Unair-periode-2015-2020-

Surabaya, Bhirawa
Persaingan ketat diprediksi akan terjadi dalam pemilihan rektor Universitas Airlangga (Unair). Bahkan pada hari pertama pendaftaran calon rektor kemarin, Senin (16/3), sudah ada enam calon kandidat yang rencananya akan maju meramaikan bursa calon rektor Unair periode 2015- 2020.
Keenam bakal calon rektor tersebut diantaranya ialah Prof dr Nasronudin dan Prof dr Djoko Santoso dari Fakultas Kedokteran serta Dr M Nasih dari Fakultas Ekonomi sekaligus Wakil Rektor II Unair. Selain tiga nama tersebut, tiga calon lain berasal dari Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
“Dua calon sudah mengambil formulir pendaftaran pada hari pertama ini (kemarin),” tutur Sekretaris Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) Unair Hadi Subhan saat dihubungi, Senin (16/3).
Selain dua calon tersebut, Subhan mengaku, tiga calon lain dari Farmasi, FKH, dan FKM mulai bersiap-siap untuk mengusung calonnya. Ketiganya bahkan sudah mencari informasi seputar persyaratan maju sebagai rektor ke panitia.
“Kita belum bisa sebutkan namanya karena belum mengambil formulir,” tutur Subhan. Sedangkan M Nasih, satu-satunya calon dari barisan wakil rektor ini dikabarkan akan mengambil formulir hari ini, Selasa (17/3).
Subhan yakin persaingan calon ini akan ketat. Sebab, pada hari pertama sudah dua yang resmi mengambil formulir. “Pendaftaran sepuluh hari. Kalau setiap hari dua yang daftar calonnya bisa sampai 20,” tutur dia. Bakal calon yang mengambil formulir, lanjut Subhan, belum tentu akan menjadi kandidat. Sebab, mereka harus mengembalikan formulir tersebut paling lambat 27 Maret berikut borang yang dan hasil cek kesehatan. Selain itu, ada tahap verifikasi administratif. Di sini, panitia bisa mencoret pendaftar calon rektor jika tidak sesuai kriteria yang ditentukan.
Salah satu bakal calon yang telah mengambil formulir Prof Nasronudin mengungkapkan alasannya maju dalam pemilihan rektor karena Unair belum memiliki kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia dalam dunia. “Saya punya beberapa gagasan supaya Unair bisa turut aktif dalam meningkatkan ekonomis Indonesia, salah satunya terus dengan mengembangkan riset,” tutur ilmuwan penemu obat anti demam berdarah itu.
Nasrodin merupakan orang pertama yang mengambil formulir ke sekretariat panitia. Dia datang sebelum ngantor di Institut Tropik Deasese (ITD) Rumah Sakit Airlangga. “Saya sempatkan kesini. Soalnya kalau sudah di kantor pasti sibuk,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai kepala ITD tersebut.
Usai Prof Nasronudin, Wakil Dekan FK Unair Prof Djoko Santoso menyusul mengambil formulir pendaftaran. Prof Djoko mengatakan, tekadnya maju sebagai rektor ialah untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya visi dan misi Unair. Yakni  menjadikan Unair sebagai perguruan tinggi yang mandiri, inovatif, aktif baik tingkat nasional dan internasional dan menjadi pelopor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). “Kenapa Iptek? kalau kita bisa menjadi pelopor Iptek maka dunia akan melihat kita. Otomatis akan banyak pengajar dan pelajar asing ke Indonesia. Hasil IPTEK juga bisa menjadi magnet untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang tidak mampu,” jelas profesor kelahiran 26 April 1961 tersebut. [tam]

Tags: