Enam Kampung di Kandangan Surabaya Krisis Air Bersih

Enam kampung di Kandangan krisis air hingga, Rabu (23/8). Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. [trie diana/bhirawa]

[PDAM Surya Sembada Akui Salah Satu Pipa Tersumbat]
Surabaya, Bhirawa
Ratusan warga di enam kampung Kandangan Gunung Tangsi 1A Benowo Surabaya kesulitan mendapatkan air bersih selama tiga bulan terakhir ini. Warga harus mengantre untuk mendapatkan air bersih di sumber air sumur umum yang terdapat di sekitar permukiman warga.
Air PDAM yang selama ini menjadi sumber kebutuhan air, sudah tiga bulan ini padam. Dari pantauan di lapangan, kebanyakan warga yang antre adalah ibu-ibu, bahkan ada ibu yang lagi hamil 9 bulan ikut berdesak-desakan mengambil air sumur.
“Sudah tiga bulan air PDAM mati. Ya begini harus ngangsu ke sumur. Sekarang warga mulai panik karena air sumur mulai berkurang akibat kemarau panjang,” ungkap Wulan, salah satu warga Gunung Tangsi Kandangan Benowo,  Rabu (23/8).
Ironisnya, selama air PDAM padam, warga tetap membayar tagihan rekening air per bulan dengan harga normal.
”Tagihan tetap jalan, jumlahnya ada yang Rp 30 ribu sampai Rp 57 ribu. Ini kita sudah demo ke PDAM kemarin, katanya mau ada perbaikan tapi sampai sekarang belum ada perbaikan,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno menyatakan prihatin atas kondisi ini. Ia berjanji akan melakukan pembenahan layanan distribusi air ke warga Kandangan selama dua minggu ke depan.
”Saya sangat prihatin dengan kondisi ini, langkah-langkah sedang kami lakukan agar dalam dua minggu ke depan sudah ada solusi,” ungkap Mujiaman via selulernya.
Program pelayanan prima dan penambahan penjualan kini tengah digalakkan oleh BUMD milik Pemkot Surabaya ini, untuk itu, lanjut Mujiaman, permintaan warga dipastikan akan dipenuhi.
”PDAM juga perlu menambah volume penjualannya. Ini sesuai kebijakan perusahaan. Jadi permintaan warga wajib kita layani,” tandasnya.
Sementara itu, Kabag Humas PDAM Surya Sembada Ari Bimo Sakti menjelaskan, selama ini tim teknis PDAM sudah melakukan pengecekan penyebab mampetnya aliran air di kawasan Gunung Tangsi Kandangan Benowo tersebut.
Ia mengakui, bahwa selama ini salah satu pipa valve yang mengalir air ke Kandangan tersumbat hingga menyebabkan distribusi air tidak berfungsi normal. Saat ini PDAM tengah membuat saluran khusus untuk mengalirkan air secara langsung ke permukiman warga Kandangan.
”Selama ini pipa valve terbagi dua, yaitu mengalir ke Ngemplak, Made Sambikerep dan ke Kandangan Benowo. Pipa yang mengalir ke Kandangan itu memang tersumbat. Sekarang kita tengah pasang pipa jalur khusus yang langsung menghubungkan ke Kandangan. Jadi ke depan distribusi air tidak terbagi lagi,” jelas Bimo.
Bimo menambahkan, dibutuhkan waktu kurang lebih dua minggu untuk memasang pipa jalur khusus itu. Setelah pipa itu terpasang, menurut Bimo, distribusi air PDAM ke warga Kandangan Benowo dipastikan normal lagi.
”Panjang pipa itu sekitar 3,6 km sehingga butuh waktu lama. Tapi setelah itu distribusi air lancar, bahkan lebih lancar dibanding daerah Ngemplak dan Made Sambikerep, meskipun tidak terpasang booster.  Konstur tanah di sana tidak terlalu tinggi dibanding Ngemplak. Kendala ini juga sudah kita sampaikan ke warga, saat mendatangi kantor pusat PDAM Selasa kemarin,” pungkasnya. [dre]

Tags: