Enam Kecamatan Manfaatkan Asuransi Pertanian

Zaenal Fanani

Zaenal Fanani

Bojonegoro, Bhirawa
Enam dari 28 Kecamatan di Kab Bojonegoro, petani yang menggunakan asuransi pertanian sebanyak 1.364 orang. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian petani bila sewaktu-waktu sawahnya rusak terendam air banjir. Dari enam kecamatan itu adalah Balen, Padangan, Kapas, Kanor, Bojonegoro, dan Sumberejo.
“Dengan adanya asuransi, petani mendapat jaminan kepastian penggantian biaya produksi bila terjadi gagal panen,” ungkap Kabid Produksi Pertanian Dinas Pertanian Kab Bojonegoro, Zaenal Fanani, Senin (21/11) kemarin.
Dari total pengguna asuransi itu, rinciannya di Balen jumlah petani sebanyak 345 orang dengan luas lahan pertanian 178 hektar, Kec Padangan sebanyak 400 orang dengan luas lahan 187,38 hektar. Sementara, di Kec Kapas sebanyak 884 orang dengan luas lahan 773,76 hektar, Kec Kanor sebanyak 124 orang dengan luas lahan 167 hektar. Untuk Kec Bojonegoro sebanyak 56 orang dengan luas lahan 78 hektar, Kec Sumberrejo sebanyak 55 orang dengan luas lahan 28,8 hektar.
Menurutnya, dengan adaya asuransi tanaman ini, masyarakat bisa memanfaatkan saat akan musim tanam, agar saat gagal panen bisa menggantikan biaya tanam. Apalagi tanaman padi yang dekat dengan Bengawan Solo, sering terdampak banjir. Sehingga nantinya mampu mengganti biaya gagal panen.
Dengan asuransi tanaman padi tersebut, saat misalnya nanti terjadi gagal panen, para petani bisa mendapatkan klaim Rp 6 juta per Ha, dengan biaya hanya Rp 36 ribu per Ha.
“Apabila petani mengalami gagal panen mencapai 75 persen dari luas lahan yang didaftarkan asuransi itu, maka petani mendapatkan klaim Rp6 juta per satu hektare lahan,” jelasnya.
Namun, apabila gagal panen hanya 75% ke bawah, tidakĀ  dapat diklaim Namun, apabila gagal panen hanya 75% ke bawah, tidakĀ  dapat diklaimkan.
Diharapkan agar petani yang sawahnya di daerah rawan banjir luapan Bengawan Solo bisa seluruhnya mengasuransikan tanaman padinya, sehingga kalau sewaktu-waktu terendam air banjir maka tidak merugi. ”Biaya asuransi juga tidak mahal cuma Rp36 ribu per bulan. Padahal, kalau terjadi musibah banjir petani bisa memperoleh ganti rugi sekitar Rp3 juta,” pungkasnya. [bas]

Tags: