Enam OPD Ikuti Penilaian Lapangan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik Bagian Organisasi Pemkab Situbondo, Imas S Wicaksono bersama tim penilai kompetisi inovasi pelayanan publik Rabu (11/12). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Setelah melakukan penilaian terhadap presentasi sembilan OPD/UPT dalam kompetisi inovasi pelayanan publik, sejak kemarin Bagian Organisasi Pemkab Situbondo melanjutkan tahapan kegiatan akhir yakni penilaian lapangan. Dari sembilan OPD/UPT itu, panitia hanya mengambil enam OPD/UPT yang memiliki keunggulan dalam kompetisi ini. Sedangkan tiga OPD/UPT yang dinyatakan tidak lolos, masih diberi kesempatan mengikuti kompetisi pada tahun 2020 mendatang.
Kasubag Tata Laksana dan Pelayanan Publik Bagian Organisasi Pemkab Situbondo, Imas S Wicaksono, mengatakan, keenam OPD/UPT yang lolos akhir tersebut di antaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud), UPT Puskesmas Sumbermalang; Kecamatan Mangaran; UPT Puskesmas Wonorejo Kecamatan Banyuputih; UPT Puskesmas Arjasa dan UPT Puskesmas Klampokan Kecamatan Panji Situbondo. “Tiga OPD/UPT yang tidak lolos yakni RSUD Situbondo, Dinas Pariwisata dan UPT Puskesmas Asembagus karena dimata tim juri kurang terasa manfaatnya saat program itu dipresentasikan,” tegas Imas.
Masih kata Imas S Wicaksono, dalam tiga hari ini ini tim penilai memasuki agenda kunjungan lapangan pada enam OPD/UPT tersebut. Tujuan penilaian lapangan ini, kata Imas, untuk melihat sejauh mana antara proposal dengan presentasi ada keterkaitan yang erat. “Ini juga untuk mengetahui sesuai apa tidak dengan kondisi yang ada di lapangan. Termasuk juga ada kesesuaian tidak antara presentasi dengan tulisan yang ada di proposal,” tegas Imas.
Selain itu, lanjut Imas, lembaganya bersama dua nara sumber masing masing Dosen Unpad Bandung (Dinda Lisna Amelia) serta Nanang Trianggana Rahman dari Bappeda Kabupaten Situbondo untuk mengkonfirmasi nilai manfaat dari penerapan inovasi keenam OPD/UPT yang dipaparkan tersebut.
“Jadi yang dilihat hari ini adalah kesesuaian antara proposal dengan presentasi dan kenyataan dilapangan. Kami juga melakukan wawancara dengan pengguna inovasi termasuk perihal manfaat inovasi program yang diikutkan dalam kompetisi tersebut,” beber Imas.
Imas S Wicaksono kembali menegaskan, jumlah awal peserta kompetisi inovasi pelayanan publik sebanyak 47 OPD/UPT yang tersebar di Kabupaten Situbondo. Dari jumlah tersebut, ungkap Imas, hanya berhasil lolos sebanyak 9 OPD/UPT dan terakhir diambil 6 OPD/UPT terbaik.
Adapun tiga OPD/UPT yang tidak lolos, lanjut Imas, karena yang dipaparkan kurang inovatif, minim manfaat dan manfaat yang didapatkan kurang terasa. “Inovasi ini tidak akan pernah berhenti. Karena selain mengeluarkan inovasi baru, kami juga membuka lebar inovasi yang lalu untuk tetap berjalan dan berkembang. Target akhir dari program ini adalah bagaimana IKM (indeks kepuasan masyarakat) Situbondo bisa meningkat dengan baik,” pungkas Imas.[awi]

Tags: