Enam Ribu Sekolah Terpencil Prioritas Akreditasi

Seribu Sekolah Belum Daftar Sispena
BAP S/M Jatim, Bhirawa
Badan Akreditas Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP S/M) mulai menerjunkan tim asesor untuk melakukan penilaian faktual ke lembaga yang menjadi sasaran akreditasi tahun ini. Totalnya, ada 6 ribu sekolah yang menjadi sasaran prioritas pelaksanaan akreditasi tahap pertama tahun 2018.
Sekretaris BAP S/M Muji Raharjo menuturkan, sekolah prioritas yang menjadi sasaran akreditasi adalah satuan pendidikan yang berada di wilayah kepulauan, terpencil, dan belum pernah melakukan akreditasi. Hal tersebut dilakukan lantaran BAP S/M memiliki target seluruh sekolah harus tuntas terakreditasi tahun ini.
“Kita sudah menerjunkan sekitar 1.600 asesor yang melakukan visitasi langsung ke sekolah. Proses penilaian secara langsung ini akan berlangsung hingga 9 September mendatang,” tutur Muji saat dikonfirmasi kemarin, Selasa (14/8).
Enam ribu sekolah yang menjadi sasaran akreditasi terdiri dari jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK. Muji mengatakan, kendati sasaran tersebut berada di wilayah terpencil, standar penilaian yang digunakan tetap sama, mengacu delapan standar nasional pendidikan. Hal itu dilakukan sebgai langkah pengembangkan peta mutu pendidikan.
“Akreditasi tidak hanya untuk mengejar penilaian dan predikat akreditasi. Karena selain penilaian, akreditasi juga untuk memotret kualitas pendidikan di satu sekolah,” tutur Muji. Dari potret tersebut, lanjut dia, akan terlihat bagaimana peta pendidikan tiap wilayah dan kebijakan apa yang harus diberlakukan. “Misal penilaian sekolah rendah pada standar guru atau sarananya, bantuan dari pemerintah bisa diberikan sesuai kebutuhannya,” tutur Muji.
Dijelaskan Muji, tahun ini BAP S/M memiliki kuota 9.228 sekolah yang akan dijadikan sasaran akreditasi. Sehingga, pada tahap kedua nanti masih ada 3.228 sekolah yang akan menjalani penilaian akreditasi. Namun, lanjut Muji, dari seluruh kuota tersebut masih ada sekitar seribu sekolah belum mendaftar di sistem informasi penilaian akreditasi (Sispena).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Muji mengaku Badan Akreditasi Nasional (BAN) telah mengambil alih kewenangan BAP S/M untuk pemetaan akreditasi dan asesor. Semua dilakukan secara online. “Asesor yang menentukan pusat semua, kita hanya memfasilitasi untuk pelaksanaan akreditasinya,” kata Muji.
“Seribu sekolah tersebut belum mendaftar mulai jenjang SD, hingga SMA/SMK. Rata-rata memang belum melakukan akreditasi sama sekali atau masa akreditasinya sudah lama habis,” tutur pria yang juga pengawas sekolah Jatim tersebut. Mayoritas, lanjut dia, adalah jenjang SMK yang belum mendaftar Sispena. Padahal, pihak BAP S/M berharap SMK akan menjadi sasaran akreditasi lebih besar.
“Kita berharap paling lama akhir Agustus ini sekolah-sekolah yang belum mengisi Sispena segera mengisi. Sebab, penilaian faktual tahap dua ini akan dilakukan pada akhir September mendatang,” kata dia. November, kata dia, BAP S/M sudah akan melakukan pleno untuk menetapkan hasil akreditasi sekolah se Jatim. [tam]

Tags: