Enrico Tanuwidjaja: Fundamental Ekonomi Kuat Bakal Menopang Pertumbuhan

Suasana Telekonfrens PT.Bank UOB Indonesia, Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Surabaya,Bhirawa
PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) mengantisipasi bahwa generasi milenial Indonesia akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya konsumsi pribadi kelas menengah dan daya beli yang kuat. Bank memprediksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara konsisten masing-masing sebesar 5,1 persen pada tahun 2019 dan 5,2 persen pada tahun 2020, di tengah gejolak ekonomi global saat ini.
Bank membagikan pandangannya pada seminar tahunan UOB Indonesia Economic Outlook yang diadakan hari ini secara serentak di Jakarta, Surabaya dan Medan melalui siaran
Iangsung konferensi video. Tema tahun ini adalah ‘Unleashing the Most Powerful Growth Engine The Consuming Class’.
Berbicara kepada lebih dari 1.000 nasabah UOB adalah Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, yang mengatakan bahwa fundamental Indonesia yang kuat mencakup ekspor bersih, investasi, dan konsumsi pribadi.
Sementara, pendorong pertumbuhan ekonomi utama masih tetap bertumpu pa; 2 nsumsi pribadi, yang mencapai lebih dari 50 persen PDB Indonesia‘. Pertumbuhan mi akan dimotori oleh meningkatnya pengaruh dan kemampuan belanja kaum milenial, serta berbagai solusi yang diciptakan oleh berbagai
perusahaan untuk melayani kebutuhan digital dan preferensi konsumsi generasi milenial yang semakin besar.
Enrico mengatakan bahwa meningkatnya tingkat pendapatan dan kemampuan belanja kaum milenial ini diyakini dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lndonesia. Berdasarkan data Riset Ekonomi UOB Indonesia tentang tingkat pendapatan berbagai segmentasi populasi antara tahun 2010 hingga 2019, pendapatan riil kaum milenial tumbuh
sebesar 8,6 persen per tahun secara tingkat pertumbuhan bertahap (compound annual
growth rate). Angka partumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan antara 3 hingga 5 persen pada kelompok demografi Iainnyaz.
“Kaum milenial Indonesia dewasa ini menghabiskan hingga 50 persen pendapatannya pada ‘Gaya Hidup 4S’, yaitu Sugar (makanan dan minuman), Skin (perawatan tubuh dan kecantikan), Sun (liburan dan hiburan), dan Screen (konsumsi layar digital)? Seiring dengan meningkatnya pembelanjaan kaum milenial yang dibarengi oleh kenaikan pendapatan, kami berharap generasi ini akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia. Meningkatnya pendapatan dan jenis pilihan pembelanjaan generasi milenial turut membuka kesempatan bagi para pebisnis dalam memenuhi kebutuhan segmen populasi ini, yang tentunya juga akan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis mereka.
“Sementara Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan positif, kami mengantisipasi tingkat pertumbuhan yang tetap rendah sebesar 0,1 persen dari tahun ini hingga 2020, seiring dengan ketegangan huhungan dagang yang terjadi di tingkat global. Lebih jauh lagi, reformasi ekonomi 3/52/22,; 22+;2rapkan pada akhir siklus komoditas belum menampakkan hasil yang utuh bagi {rats} .~ ‘. 5’321da jangka menengah, faktor-faktor seperti reformasi keberlanjutan di bidang 4:3. manufaktur dan kebijakan investasi, serta pembelanjaan fiskal yang hati-hati akan rzmrrabantu menjaga ekonomi dalam mencapai target pertumbuhan pemerintah sebesar 6 persen di tahun 2024,” ujar Enrico.
Selain konsumsi kaum milenial, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspor, dan berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Agar UKM dapat terus memberikan kontribusi besar pada perekonomian, mereka harus mampu mengoptimalkan bisnis untuk pertumbuhan dan ekspansi usaha. Digitalisasi akan
membantu mereka untuk mencapai tujuan tersebut dan menjadikan bisnis tetap kompetitif.
2 Sumber: UOB Indonesia Economics and Market Research 3 Sumber: UOB Indonesia Economics and Market Research
Melalui penggunaan teknologi, UKM akan mampu mengotomatisasi berbagai proses operasional bisnis dan meningkatkan produktivitas untuk membebaskan sumber daya lainnya yang lebih berharga serta berfokus pada pengembangan bisnis inti untuk meningkatkan kinerja perusahaan, seperti memperbaiki kualitas layanan nasabah.
Untuk membantu UKM mendapatkan manfaat dari ragam solusi digital, UOB menawarkan solusi manajemen bisnis terintegrasi yang berbasis cloud, UOB Biszart. Solusi ini membantu UKM menjalankan berbagai aktivitas bisnis mereka secara lebih efisien seperti einvoicing, accounting, human resource management dan customer engagement. Solusi ini menyediakan UKM dengan informasi serta data berbasis digital yang dapat membantu bisnis mereka tetap kompetitif, tumbuh dan berkembang lebih efektif. (ma)

Tags: