ER dan Dewanti Rebutan Rekom Pilbup Malang

Eddy Rumpoko - Dewanti Ruparin Rumpoko

Eddy Rumpoko – Dewanti Ruparin Rumpoko

Kota Batu, Bhirawa
Persaingan dalam memperebutkan rekomendasi DPP PDIP untuk maju sebagai Calon Bupati Malang semakin seru. Bahkan Eddy Rumpoko harus bersaing dengan istri Dewanti Ruparin Rumpoko dalam seleksi Cabup PDIP.
Ini menyusul langkah Dewanti yang mendaftar sebagai calon melalui jalur DPD PDIP Jatim. Sementara Eddy Rumpoko kabarnya akan didaftarkan oleh DPP PDIP melalui jalur khusus, seperti yang diperoleh Risma Trimaharini, Azwar Anas dan Samanhudi.
“Ya saya sudah mengambil formulir pencalonan itu. Sebagai pengurus DPD saya diperbolehkan untuk mendaftar,” kata Dewanti ketika ditemui di rumah dinas walikota Batu, kemarin.
Dewanti mengaku siap mengikuti tahapan pencalonan ini. Mulai dari pendaftaran, fit and proper test, serta wawancara.
“Intinya DPP yang akan menentukan ini. Saya yakin kalau pada tingkatan DPC dipastikan akan lolos, kan ketuanya suami saya sendiri,” kata Dewanti sembari bercanda.
Pengurus DPD PDIP Jatim bidang perekonomian ini menyatakan semua warga negara bisa mendaftarkan diri ke pencalonan ini. Bahkan secara internal pengurus partai juga diberikan kebebasan untuk mendaftar, bisa melalui PAC, DPC, DPD ataupun DPP.
“Saya mengikuti prosedur saja,” katanya.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang sekaligus Walikota Batu, Eddy Rumpoko, tak menampik prihal pencalonan istrinya.
“Istri saya kan pengurus DPD PDIP Jatim, jadi dia berhak mengikuti pendaftaran itu. Ada beberapa jalur pendaftaran kebetulan dia pakai jalur DPD,” kata Eddy Rumpoko.
Terkait pilbup ini, Eddy Rumpoko menyatakan PDIP harus bisa memenangi. Paling tidak untuk bupatinya dari PDIP sedang wakilnya bisa dari hasil koalisi atau dari kalangan non partai.
Seperti diketahui, pada tahun 2010 lalu, PDIP mengajukan Geng Wahyudi sebagai Cabup dan Ketua DPC PKB, Abdulrahman, sebagai Cawabup. Sayang, koalisi tersebut kalah dengan pasangan Rendra Kresna – Achmad Subhan yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat. Namun di tengah jalan keduanya pecah kongsi. Oleh karena itu, Eddy Rumpoko memandang dalam pencalonan ini, PDIP tidak hanya melulu menggalang koalisi. Bisa juga menjalin komunikasi dengan Ormas Keagamaan dan lainnya.
“Pasangannya bisa internal PDIP, bisa PDIP dengan partai koalisi atau PDIP dengan Ormas Keagamaan terbesar, seperti NU.
Meski demikian, pihaknya tidak mau terburu-buru menjalin koalisi dengan partai lain. Pertimbangannya, tergantung dinamika politik yang berkembang saat ini. Selain itu, pengurus DPD dan DPP juga melakukan survei, memantau langsung dinamika politik yang ada.
“Pengurus DPD dan DPP memiliki pandangan juga, sesuai pengamatan yang dilakukan. Kami juga akan setor hasil evaluasi pasca rapat dengan PAC,” tandas anggota Tim Transisi bentukan Menpora tersebut.  [sup]

Tags: