Eri Cahyadi Ingin Pembangunan Surabaya Raya Terintegrasi

Surabaya, Bhirawa
Pembangunan kawasan Surabaya Raya ke depan bakal lebih terintegrasi. Sebab Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali, dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani sudah duduk satu meja untuk membangun kesepahaman. Para kepala daerah yang akan dilantik pada akhir Februari nanti telah mengadakan pertemuan secara khusus.

“Kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda, casual meeting-lah. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa barokah,” ujar Eri, saat dikonfirmasi, Senin (22/2).

Eri menerangkan. terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut. Pertama, integrasi penanganan pandemi Covid-19.

Kedua, manajemen transportasi terpadu. Ketiga, manajemen sungai terpadu. Keempat, pengembangan knowledge management untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah. Kelima, infrastruktur jalan.

“Misalnya terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergis. Saling support. Selain aspek pencegahan, untuk tracing semestinnya bisa saling dukung jika memang pasiennnya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini,” jelas Eri.

Bupati Sidoarjo terpilih, Ahmad Muhdlor Ali, mengatakan, keterpaduan program antar-daerah sangat penting. “Contohnya terkait manajemen transportasi terpadu, kami tadi bahas beberapa skema, tentu kami akan konsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat,” ujarnya.

Muhdlor menambahkan, ketiga daerah juga sepakat membangun sistem knowledge management yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antardaerah.

“Dengan knowledge management, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ujar bupati muda tersebut.

“Kami juga akan intens membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya kita bikin program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya,” ujarnnya.

Bupati Gresik terpilih, Fandi Akhmad Yani, juga mencontohkan pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten tersebut.

“Penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahann, memanng pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya,” ujar Yani, sapaan akrabnya.

Selain itu, imbuh Yani, integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Contohnya Pemkot Surabaya yang sedang merapungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik. Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut.

“Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan,” ujar Yani. [iib]

Tags: