Eri Cahyadi Penuhi Panggilan Bawaslu Surabaya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya-Eri Cahyadi didampingi Kadiskominfo Surabaya-M Fikser dan Kabag Hukum Pemkot Surabaya-Ira Tursilawati memenuhi panggilan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) kota Surabaya, Senin (18/2/2020). [andre indrayana sasmita/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya-Eri Cahyadi memenuhi panggilan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) kota Surabaya, Senin (18/2/2020) untuk dimintai keterangan terkait adanya selebaran dan banner dukungan terhadap dirinya sebagai Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) di Pilkada Surabaya 2020.
Sebelum kedatangan Eri Cahyadi ke kantor Bawaslu pukul 14.00, ratusan emak-emak pendukung Eri Cahyadi melakukan demonstrasi di kantor Bawaslu Surabaya.
Kedatangan sekitar 200 orang relawan yang berasal dari berbagai wilayah di Surabaya ini untuk mengantarkan Eri Cahyadi menemui Bawaslu agar menglarifikasi dugaan pelanggaran kode etik ASN tentang netralitas ASN.
”Eri ini kan belum dicalonkan menjadi Wali Kota, cuman dari warga semuanya kepinginnya mendukung Pak Eri, tapi kan belum ada statemen untuk jadi Wali Kota, maka dari itu kita antar Pak Eri kesini untuk klarifikasi di Bawaslu,” jelas salah satu orator, Heru Cahyono saat ditemui di depan Kantor Bawaslu.
Ia mengatakan tidak ada koordinasi terkait massa yang datang kali ini. Menurutnya, massa hanya mengawal adanya undangan klatifikasi yang dilayangkan Bawaslu kepada Eri Cahyadi.
“Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. Suasana aksi terbilang cukup kondusif. Dari pantauan di lapangan, massa aksi meneriakkan berbagai yel-yel dukungan terhadap Eri Cahyadi untuk maju dalam Pilwali Surabaya.
Eri Cahyadi datang sekitar pukul 14.00 WIB didampingi Kadiskominfo Surabaya-M Fikser dan Kabag Hukum Pemkot Surabaya-Ira Tursilawati.
Kurang lebih 2 jam Eri Cahyadi memberikan keterangan terhadap Bawaslu. Usai memberikan keterangan, Eri langsung ditemui para wartawan yang sudah lama menunggu.
“Terkait dengan terpasangnya spanduk atau kegiatan apa. Kami sudah jelaskan ke Bawaslu bahwa kami tidak pernah tahu. Berkali-kali saya jelaskan saya tidak daftar ke partai manapun,” kata Eri Cahyadi kepada wartawan.
Menurut dia, sampai saat ini dirinya fokus pada pekerjaannya sebagai Kepala Bappeko di Pemkot Surabaya untuk menjalankan program-program yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat.
“Alhamdulilah sudah saya sampaikan ke Bawaslu. Setiap ada kegiatan ke depannya kami bisa mengundang Bawaslu untuk hadir. Biar tidak multitafsir,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar mengatakan bahwa pemanggilan Eri Cahyadi selaku Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Surabaya untuk dimintai keterangan terkait adanya deklarasi warga yang mendukung dirinya sebagai bakal calon wali kota di Pilkada Surabaya 2020.
“Pak Eri sudah menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu menahu soal adanya deklarasi maupun selebaran profil dirinya,” katanya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan rapat pleno terkait keterangan yang disampaikan Eri Cahyadi tersebut.
Saat ditanya apakah akan memanggil pihak-pihak tertentu yang terlibat dengan kegiatan deklarasi mendukung Eri Cahyadi, Agil mengatakan tidak menutup kemungkinan akan memanggil pihak-pihak yang dimaksud. [dre]

Tags: