Erni Tjahjo Kumolo Apresiasi Deteksi Dini Kanker TP PKK Jatim

Ketua TP PKK Pusat dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Ketua TP PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi foto bersama dengan istri ASN yang ikut deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara di Ruang Binaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim, Selasa (31/10).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo mengajak aparatur sipil negara (ASN) dan juga istri ASN, untuk melakukan pemeriksan dini kanker serviks dan payudara. Hal itu dilakukan untuk mencegah terserang penyakit paling mematikan tersebut.
Istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo itu mengatakan, jika sebelumnya sebagian besar perempuan yang terdeteksi kanker serviks adalah mereka yang sudah berkeluarga, kini usia 21-22 juga banyak yang sudah positif. Untuk itu, ia sangat mendukung program TP PKK Jatim yang menyelenggarakan deteksi dini Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test dan sadanis (periksa payudara klinis).
“Mayoritas perempuan melakukan pemeriksaan ketika sudah stadium tiga atau empat. Dan itu sudah sulit diobati. Maka saya ajak ASN untuk lakukan deteksi dini,” kata Erni, saat meninjau pemeriksaan  IVA Test dan sadanis di Ruang Binaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim, Selasa (31/10).
Telatnya pemeriksaan yang dilakukan kaum hawa ini, lanjutnya, karena penyakit kanker serviks tidak terasa gejalanya. “Jika masih awal, ibu-ibu sehat, bisa beraktivitas seperti biasa, tidak terasa sakit. Tapi kalau sudah terasa ada kelainan, dan diperiksakan itu sudah masuk stadium tiga. Makanya pemeriksaan sejak dini sangat dianjurkan, agar penyakit ini mudah diobati,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, penyakit kanker menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Setiap satu jam ada satu pasien meninggal dunia karena penyakit kanker. “Pada  Oktober ini Ibu Negara Iriana Joko Widodo telah menetapkan sebagai bulan peduli kanker. Makanya saya sedikit memaksa kaum perempuan untuk periksa sejak dini penyakit ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi menambahkan kegiatan pemeriksaan  IVA Test dan sadanis ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memerangi kanker serviks (kanker mulut rahim) dan payudara pada perempuan.
Pada saat terdapat gerakan yang dilakukan TP PKK, jumlah yang mengikuti IVA test mencapai 142.000 orang pada 2015. Sedangkan ketika tidak ada gerakan, turun menjadi 68.000 orang pada 2016. “Kami selalu menekankan pentingnya perempuan untuk deteksi secara dini, karena 70 persen yang datang untuk memeriksakan diri dalam kondisi stadium lanjut,” terangnya.
Dia mengungkapkan data World Health Organization (WHO), dalam setahun terdapat 490.000 kasus baru penyandang kanker serviks. Dalam sehari terdapat 40-45 kasus besar dan 20-25 di antaranya meninggal dunia karena penyakit ini.
Penderita kanker payudara di Indonesia pada 2004 dan berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia pada 2008 sebanyak 5.207 kasus. “Kami menargetkan hingga akhir tahun ini ada sebanyak 132.000 perempuan melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payudara,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengatakan,  data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyebutkan dari 700 wanita terdapat 90 di antaranya positif terdeteksi menyandang kanker. Angka tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, bahwa bahaya kanker adalah masalah yang serius.
Demi mewujudkan Indonesia bebas kanker, sebanyak  20.442 orang ASN perempuan yang sudah menikah dan istri dari pegawai ASN di lingkungan Pemprov Jatim usia 30-50 tahun wajib melakukan pemeriksaan IVA Test dan sadanis. “Kami harapkan program deteksi dini ini menjadi bagian dari mendidik masyarakat agar tidak malu atau takut memeriksakan diri,” pungkasnya. [iib]

Tags: