Erosi Sungai di Mojoagung Jombang Bahayakan Delapan Rumah Warga

Bagian belakang rumah warga Dusun Kalibening, Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari bibir sungai akibat erosi, Sabtu (07/11). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Erosi yang terjadi di tanggul sungai yang melintas di Dusun Kali Bening, Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang membahayakan sejumlah rumah warga yang berada di tepi sungai tersebut. Setidaknya, ada 8 rumah warga di sekitar lokasi yang bisa terdampak erosi ini.

Bahkan, bagian belakang salah satu rumah rumah warga setempat, kini hanya berjarak sekitar 2 meter saja dari bibir sungai. Sehingga, bak penampung kotoran dari WC warga terlihat separoh dengan jelas dari atas hingga bawah.

Warga setempat, Abdul Wachid (65) mengungkapkan, erosi sungai yang menyebabkan tanggul menjadi makin lebar ini sudah terjadi sejak tahun 2013 silam.

Abdul Wachid yang bagian belakang rumahnya tinggal berjarak sekitar 2 meter dari bibir sungai ini tidak bisa berbuat banyak dan mengaku pasrah dengan erosi sungai yang ada.

“Kalau banjir ya siaga mas. Wong ini kalau banjir airnya sampai pondasi. Tiap tahun banjir,” ungkap Abdul Wachid, Sabtu (07/11).

Dia menambahkan, beberapa kali ada pihak yang mengambil dokumentasi foto di lokasi tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasi perbaikan tanggul tersebut.

“Keinginan kami ya segera dibenahi mas. Di plengsenglah,” ucap Abdul Wachid.

Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana (36) mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei ke lokasi dan melaporkan hal tersebut kepada pemerintah, termasuk kepada pihak kecamatan setempat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

“Setelah itu kita disuruh membuat proposal, laporannya ke Dinas PUPR Kabupaten Jombang,” ujar Kades Dimas.

Dikatakannya, sudah ada pengajuan terkait perbaikan tanggul tersebut sekitar 3 hingga 4 tahun yang lalu, namun hingga sekarang pun masih belum ada respon dari pemerintah.

“Makanya kita berusaha agar segera direalisasi. Karena setiap musim hujan, ini selalu longsor. Sehingga tanah warga setiap musim hujan longsor 2 sampai 3 meter,” tandas dia.

Dia juga berharap, pihak terkait segera melakukan pembangunan perbaikan tanggul sungai di lokasi tersebut.

Disinggung lebih lanjut ada berapa rumah warganya yang terdampak erosi tanggul sungai ini, dia menjawab, kurang lebih ada 8 rumah warga yang terdampak.

“Yang di sini kurang lebih 5, yang di timur ada kurang lebih 3,” beber dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi yang dikonfirmasi melalui Telepon Seluler (Ponsel) nya, Minggu (08/11) menjelaskan, nama sungai yang mengalami erosi tersebut yakni Kali Gondang.

Menurut penjelasan Bayu, Sungai Gondang merupakan kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang ada di Surabaya.

“Kami sudah melaporkan hal ini kepada BBWS mas. Kita nunggu dari BBWS, apakah langsung dikerjakan secara permanen atau hanya sementara (penanganan Bencana),” jelas Bayu Pancoroadi.(rif)

Tags: