Erupsi Bromo Jadi Daya Tarik Wisatawan Asing

Dorofey, salah seorang wisatawan asing dari Rusia yang mengabadikan keindahan abu vulkanik Gunung Bromo. [Abednego/bhirawa]

Dorofey, salah seorang wisatawan asing dari Rusia yang mengabadikan keindahan abu vulkanik Gunung Bromo. [Abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Meskipun sedang menggeluarkan abu vulkanis, Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini masih diminati sebagai obyek wisata bagi masyarakat lokal dan mancanegara. Bahkan, dengan adanya siklus lima tahunan ini, menjadi satu berkah tersendiri bagi masyarakat Tengger.
Ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara memadati area Seruni Point yang berjarak 3 Km dari Gunung Bromo. Adapun wisatawan asing yang menikmati keindahan Bromo diantaranya dari Rusia, Amerika, India, Malaysia, dan Singapura. Bahkan, tak jarang dari mereka mengabadikan keindahan kepulan asap vulkanik Gunung Bromo dengan merekam maupun memfoto keindahan erupsi gunung yang mencapai ketinggian 2.392 m-dpl, di Gardu Seruni Point.
Dorofey, salah seorang wisatawan asing dari Rusia, kepada Bhirawa mengaku kagum akan keindahan Erupsi Gunung Bromo. Bahkan, meski mengaku baru pertama kali datang ke Bromo, Dorofey akan tetap ingat dengan pesona keindahan Gunung Bromo. Ia pun berjanji suatu saat akan datang kembali menikmati keindahan Bromo.
“This first come to Bromo. Bromo volcanic is very beautiful, and not be afraid to come here, be safe. One day i will come back” translate  (Ini pertama kali datang ke Bromo. Abu vulkanik Bromo sangat indah, dan tidak perlu takut datang kesini, aman. Suatu saat saya akan datang kembali),” sanjung Dorofey akan keindahan Gunung Bromo.
Tidak hanya Dorofey saja yang mengagumi keindahan Erupsi Bromo, Ronaldo yang merupakan warga negara Amerika ini mengaku sangat tertarik dengan keindahan Gunung Bromo. “It’s very beautiful. I with my wife had four days to enjoy the beauty of Bromo” translate “Ini indah sekali. Saya dengan istri masih mempunyai waktu empat hari untuk menikmati keindahan Bromo,” ungkap Ronaldo kepada Bhirawa.
Erupsi Bromo rupanya tidak membuat takut bagi wisatawan lokal maupun asing yang menikmati kindahan Bromo. Hal inilah yang dirasa Supoyo, tokoh masyarakat suku Tengger dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin. Kepada Bhirawa keduanya mengaku bahwa erupsi Gunung Bromo maupun abu vulkanik yang dikeluarkannya merupakan suatu berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Siklus lima tahunan Bromo seperti saat ini, membawa berkah bagi suku Tengger. Jadi, jangan takut berkunjung ke Bromo, dijamin aman menikmati pemandangan dengan radius 2 Kilometer,” ungkap keduanya.
Bahkan, menurut Digdoyo Djamaludin, abu vulkanik yang dikeluarkan Bromo membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat. Dicontohkannya, abu vulkanik Gunung Bromo bermanfaat bagi kesuburan hasil panen masyarakat Tengger. Selain sebagi pupuk, pria yang akrab disapa Pak Yoyok ini mengaku abu vulkanik Bromo bisa digunakan untuk membersihkan rambut dari ketombe dan mengobati jerawat pada kulit pipi.
“Selain diakui dunia akan keindahannya, Bromo juga memiliki manfaat yang dikeluarkan dari abu vulkaniknya. Bahkan, abu vulkanik ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari,” imbuh Pak Yoyok.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya selaku Ketua rombongan wartawan dari Surabaya, Letkol Inf Washington Simanjuntak menegaskan bahwa Gunung Bromo aman untuk dikunjungi. Diakuinya dari jarak pandang sekitar raidus 2 Km, wisatawan masih bisa menikmati keindahan pesona Gunung Bromo.
“Masyarakat tidak perlu takut untuk menikmati keindahan Gunung Bromo. Melalui gardu pandang di Seruni Ponit, wisatawan tetap bisa mengabadikan keindahan erupsi Gunung Bromo. Saya sudah coba hal itu, dan aman untuk dikunjungi,” pungkas Kapendam V Brawijaya diakhir perbincangan dengan Bhirawa. [bed]

Tags: