Erupsi Gunung Bromo Berdampak pada Pertanian di Provinsi Jatim

(Pemprov Jatim Siapkan Bantuan Benih Tanaman)

Pemprov Jatim, Bhirawa
Erupsi Gunung Bromo juga berdampak terhadap tanaman pangan dan hortikultura, hal ini disebabkan karena erupsi belerang dan seburan debu yang menutupi pertanaman. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo ketika dikonfirmasi Bhirawa.
“Keadaan tanaman bisa diatasi dengan dilakukan penyiraman dan dampak hujan setelah terjadinya erupsi, sehingga debu yang ada di permukaan daun bisa bersih. Meski demikian diperlukan upaya untuk mengolah tanah dalam dan penambahan bahan organik, segera panen dan tanam baru, hingga pemberian pupuk dan perbaikan guludan,” katanya, kemarin.
Sedangkan rekomendasi bantuan kebutuhan benih yang dipersiapkan per hektarenya, seperti bawang merah 1,250 kg, bawang putih 600 kg, cabai 10 sachet, jagung 30 kg, kentang 40,000 tanaman, wortel 4 kg, tomat 120 gram, dan kubis 200 gram.
Diceritakannya, pada tanaman kentang nampak akibat tertutupnya permukaan daun oleh debu vulkanik, terlihat sebagian daun mulai kering/gosong terutama pada pinggiran daun. Jika permukaan yang tertutup oleh debu ini berlangsung lama, maka daun akan kering dan akibat selanjutnya adalan tanaman akan mati.
Pada tanaman kubis dan sawi putih, permukaan tanaman tertutup oleh abu vulkanik dan masuk hingga krop. Turunnya hujan membantu membersihkan debu tersebut dari permukaan tanaman sehingga sampai sejauh ini belum ada gejala kerusakan berat.
Pada tanaman bawang putih, abu vulkanik yang menutup permukaan tanaman sampai sejauh ini telah menyebabkan daun tanaman mulai menguning. Jika erupsi berlangsung lebih lama lagi dan tanpa hujan, tanaman dapat mati.
Pada tanaman lainnya (cabai besar, tomat, wortel), permukaan daun tertutup debu vulkanik, tetapi belum ada kerusakan berat. Dan, pada tanaman jagung, terutama di Kecamatan Sumber (Tukul, Gemito), belum ada dampak terhadap tertutupnya daun oleh debu vulkanik. Hanya saja, apabila daun tersebut akan digunakan sebagai pakan ternak, harus dicuci.
Di Kabupaten Probolinggo, komoditas kentang terdampak erupsi terjadi di sembilan desa di kecamatan Sukapura dan lima desa di kecamatan Sumber, dengan total kerusakan 565 hektar terbagi ada yang terkena puso, kerusakan berat, kerusakan sedang, dan kerusakan ringan.
Untuk komoditas wortel, dampak terjadi di tiga desa kecamatan Sukapura dengan kerusakan sebesar 52 hektar. Komoditas jagung di dua desa kecamatan Sukapura dan dua desa di kecamatan Sumber dengan total kerusakan 135 hektar.
Komoditas sayur putih, di tujuh desa kecamatan Sukapura dengan total kerusakan 20,5 hektar. Komoditas cabe merah besar di satu desa kecamatgan Sukapura total kerusakan 50 hektar. Komoditas tomat di satu desa kecamatan Sukapura total kerusakan 10 hektar. Kubis di empat desa kecamatan Sumber dengan kerusakan 70 hektar.
Di Kabupaten Pasuruan, komoditas kentang, kubis, pre dan lainnya terdampak erupsi di empat daerah Kecamatan Tosari sebesar 2322,92 hektar (kerusakan ringan, red). di Kabupaten Lumajang, di satu desa kecamatan Senduro, kerusakan terjadi pada komoditas kentang sebesar 60 hektar, komoditas kubis 4 hektar, komoditas sawi 2 hektar,
Dijelaskan juga, untuk upaya strategis mitigasi bencana terbagi dua yaitu tahap tanggap darurat dan tahap pemulihan. Untuk tahap tanggap darurat yaitu, menginventarisir dan memantau perkembangan kerusakan tanaman pangan dan hortikultura, dalam rangka menyusun Rencana Tindak Lanjut Pemulihannya.
Selanjutnya, menginventarisir dan memantau perkembangan kerusakan prasarana pertanian Antara lain jaringan irigasi, jaringan usahatani. Dan, terakhir mempersiapkan sarana prasarana pasca bencana.
Untuk tahap pemulihan, lanjutnya, kerusakan akibat erupsi gunung bromo tidak berdampak pada kerusakan lahan. Kerusakan hanya terjadi pada tanaman pertanian saja. Untuk melakukan pemulihan diantaranya terbagi dua yaitu kerusakan yang dalam katagori ringan dan Kerusakan yang dalam katagori sedang, berat, dan puso.
Untuk kerusakan yang dalam kategori ringan, dengan pembersihan debu/pasir yang mengendap di permukaan daun, pendampinga/penyuluhan untuk kesempurnaan pertumbuhan dan hasil tanaman yang di usahakan.
Sedangkan kerusakan yang dalam katagori sedang, berat, dan puso : melakukan pembersihan lapisan debu/pasir dan penambahan bahan penyubur tanah, terutama pupuk organic. Bantuan benih sayuran, jagung, dan pupuk organic sangat diperlukan. Namun setelah perbaikan, keterbatasan modal perlu dibantu agar budidaya tanamannya dapat dilakukan secara intensif. [rac]

Tags: