Erupsi Gunung Raung Ganggu Investasi di Banyuwangi

Aktivitas Bandara Trunojoyo dihentikan untuk sementara waktu akibat tebaran abu vulkanik Gunung Raung, Kamis (23/7).

Aktivitas Bandara Trunojoyo dihentikan untuk sementara waktu akibat tebaran abu vulkanik Gunung Raung, Kamis (23/7).

ISPA dan Iritasi Mata Serang Warga Bondowoso
Pemprov, Bhirawa
Erupsi Gunung Raung yang sudah terjadi berhari-hari ternyata secara umum tidak mengganggu perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Banyuwangi. Sektor wisata di Banyuwangi juga tidak terganggu karena debu Raung tak sampai menutup kawasan Banyuwangi.
“Sekarang ini kan masih musim liburan, jadi tidak begitu ada penurunan wisatawan. Kemarin saat liburan Lebaran masih ada antrian hingga 3 kilometer menuju Pulau Merah. Itu artinya erupsi Gunung Raung tidak mengganggu minat wisatawan untuk datang ke Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika ditemui usai mengikuti halal bihalal di Kantor Gubernur Jatim, Kamis (23/7).
Menurut dia, sektor yang mulai terganggu hanya di sektor investasi karena banyak investor yang terpaksa menunda kedatangan ke Banyuwangi akibat letusan Raung. “Yang pasti terganggu hanya penerbangannya, kalau di kawasan Banyuwangi masih aman. Begitu pula dengan pertanian juga masih aman,” ungkapnya.
Meski ada penundaan kedatangan investor, namun pihaknya masih belum mengetahui pasti berapa jumlah kerugiannya. “Kerugian belum ada yang ada hanya penjadwalan ulang investasi, misalnya akan survei lokasi tapi ditunda dulu sampai Raung mereda,” katanya.
Antisipasi erupsi dalam jangka panjangnya, Anas berharap Pemerintah Pusat segera mempercepat pembangunan jalur kereta api double track dari Surabaya ke Banyuwangi. Percepatan pembangunan jalur kereta diharapkan menjadi solusi sering terhentinya jalur udara akibat letusan Raung.
“Kita berharap letusan Raung tidak terlalu lama, tapi kita sudah punya skenario dan mendesak pusat segera merealisasikan double track. Kalau Raung meletus penerbangan yang paling terganggu,” ungkapnya.
Menurut Anas, jika double track sudah tersambung, maka perjalanan kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi akan lebih cepat karena kereta tidak perlu lagi menunggu persimpangan. Bahkan jalur kereta dari Surabaya ke Banyuwangi yang biasanya mencapai lima jam akan menjadi dua hingga tiga jam saja.

Instruksikan Bertindak Cepat
Sementara itu Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan Bondowoso untuk bertindak cepat mengatasi dampak erupsi Gunung Raung yang  mulai menyerang warga Bondowoso berupa Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) serta iritasi mata.  Itu terjadi setelah semburan abu vulkanik yang begitu dasyat menyerang Bondowoso mulai beberapa hari kemarin.
Hal ini sebagaimana disampaikan Bupati kepada sejumlah wartawan di Pendopo Kabupaten setelah menerima banyak pengaduan dari masyarakat yang mengaku matanya perih hingga kesulitan bernafas karena derasnya abu vulkanik Raung menyerang Bondowoso.
“Saya sudah menginstruksikan pada jajaran petugas kesehatan untuk bertindak cepat mengatasi hal ini, karena berdasar laporan yang saya terima abu vulkanik tersebut sangat panas ketika menyerang mata,” kata Bupati Amin Said, Kamis (23/7).
Sebagaimana diketahui, sejak malam Lebaran Bondowoso diguyur abu vulkanik yang membuat warga panik dan mengurangi kegiatan keluar rumah. Namun karena suasana Lebaran, banyak warga yang memaksakan diri keluar rumah untuk berkunjung ke sanak famili, sehingga meskipun sebagian derah sudah dibagikan masker, namun ternyata serangan abu juga menyerang bagian mata yang membuat terasa perih dan panas.
“Abu vulkanik Raung ini sangat berbeda dengan debu yang biasa di jalanan, karena membuat mata perih dan panas.  Saya yakin juga mengandung zat besi yang cukup tinggi,” kata H Samsul, warga Desa Karanganyar yang mengaku merasakan langsung bahayanya abu vulkanik tersebut.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, saat ini sudah ada ratusan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Raung terserang ISPA serta iritasi mata akibat semburan abu vulkanik Raung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dr Imron mengatakan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana, di antaranya Kecamatan Sempol, Sumber Wringin, dan Tlogosari rawan terserang ISPA. Ada 30 orang terserang ISPA dan sekitar 12 orang iritasi mata di kawasan tersebut.
Imron juga mengatakan  sejak awal status Siaga, Dinas Kesehatan sudah menyediakan posko di puskesmas wilayah terdampak untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik Raung terhadap kesehatan. Dinas Kesehatan mendirikan 1 posko di setiap desa terdampak bencana, dan satu posko terpadu bersama Satgas kebencanaan kabupaten. Selain itu,  juga terus memantau perkembangan Gunung Raung, termasuk laporan masyarakat terhadap dampak abu vulkanik. [iib,har]

Tags: