Erupsi Semeru Tak Memakan Korban Jiwa

BPBD Jatim Pastikan Kebutuhan Logistik Pengungsi Aman
BPBD Jatim, Bhirawa
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto menyampaikan tidak adanya korban jiwa dalam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Hal itu lantaran masyarakat setempat tanggap akan bencana yang terjadi.
“Alhamdulillah, dalam erupsi Gunung Semeru ini masyarakat lebih tanggap dengan kondisi alam sekitarnya. Sehingga proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar dan masyarakat dengan sadar bisa mengevakuasi dirinya masing-masing tanpa ada korban jiwa dalam bencana ini,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Selasa (6/12).
Kepada Bhirawa Gatot menjelaskan, sikap tanggap masyarakat ini tidak hanya dilakukan pada dirinya sendiri dan keluarganya. Dalam hal ini juga, masyarakat melakukan evakuasi terhadap hewan ternak dan barang berharga milik masyarakat. Kesiapsiagaan dan tanggap bencana ini didasari oleh pengalaman kejadian erupsi Gunung Semeru sebelumnya.
Upaya mitigasi yang Pemerintah lakukan selama ini, sambung Gatot, baik dengan sosialisasi, pemasangan rambu kebencanaan dan imbauan bagi masyarakat sudah ditaati semua oleh masyarakat. Bahkan masyarakat setempat memanfaatkan betul dan menggunakan jalur evakuasi yang sudah ditentukan.
“Masyarakat sudah mendengarkan arahan petugas untuk berbuat dan langkah seperti apa yang dilakukaan saat terjadi erupsi,” jelasnya.
Dengan kesadaran mandiri dari masyarakat, Gatot mengapresiasi masyarakat Kabupaten Lumajang yang tidak mendengarkan isu-isu yang beredar, ataupun percaya dengan berita-berita hoaks. Sebab dalam hal ini masyarakat mencari informasi dari petugas. Mereka juga sudah bisa mengikuti arahan Pemerintah untuk mengevakuasi diri di tempat-tempat yang ditetapkan Pemerintah.
“Artinya, masyarakat tahu harus berbuat apa saat terjadi bencana, kemudian harus mengungsi dimana atau tempat untuk mengevakuasi diri. Dari sikap tanggap itu bisa segera mengamankan diri ke tempat pengungsian yang aman,” ungkapnya.
Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana erupsi Gunung Semeru. Melainkan hanya korban luka ringan berjumlah 7 orang yang sudah dirawat di tiga tempat berbeda, yakni di RSUD Pasirian, RSDH dan Puskesmas Penanggal.
“Jumlah pengungsi sampai hari ini kurang lebih sebanyak 699 jiwa, artinya sudah menurun. Begitu suasana kondusif, masyarakat kembali ke rumahnya masing-masing di wilayah yang tidak terdampak. Tapi kalau wilayah yang zona merah tetap harus menyelamatkan diri di tempat yang sudah ditetapkan,” ucapnya.
Meski masyarakat ada yang kembali di rumahnya, pihaknya mengimbau masyarakat setempat selalu siap siaga. Masyarakat juga tetap diingatkan terus apabila ada perkembangan-perkembangan di lapangan. Bagi mereka yang berada di daerah zona merah seperti di Dusun Kajar Kuning, mereka harus kembali ke Huntap (hunian tetap) yang sudah diberikan Pemerintah.

Tim BPBD Jatim dan jajaran memberikan logistik makanan bagi pengungsi erupsu Gunung Semeru.

Hal itu dikatakan Gatot, lantaran semua yang ada di zona merah seharusnya sudah mendapatkan Huntap, karena sudah dihitung sesuai kebutuhan. Tapi bagi yang belum dapat Huntap, bisa menghubungi BPBD Kabupaten Lumajang untuk didata, sehingga bisa diberikan rumah yang sudah disiapkan untuk mereka.
“Kemarin Pak Bupati sudah meminta kepala BPBD Kabupaten Lumajang untuk mengidentifikasi apakah masyarakat tersebut memang asli di wilayah zona merah atau tidak. Karena dikhawatirkan ada orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan mengaku ada di zona merah, ternyata bukan. Kita utamakan wilayah-wilayah yang memang mereka itu tinggal di wilayah zona merah,” bebernya.
Perihal kebutuhan logistik, Gatot memastikan semua kebutuhan dan keperluan para pengungsi sudah aman. Disana juga ada dapur umum dari PMI, Tagana maupun NGO (Non-Governmental Organization) yang lain dari teman-teman relawan dan BPBD setempat sudah jalan semua.
“Alhamdulillah sudah tercukupi semua. Untuk permakanan Insya Allah sudah cukup dan bisa disesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Kita doakan semoga tidak ada lagi erupsi susulan atau pun gangguan-gangguan di lapangan, seperti hujan yang mengakibatkan terganggunya aliran lahar,” pungkasnya. [bed.iib]

Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Semeru (Data Selasa 6 Desember 2022)
A. Kecamatan Pronojiwo (2 titik)
1. SD 4 Supiturang sebanyak 46 jiwa
2. SMP 2 Pronojiwo sebanyak 1 jiwa

B. Kecamatan Candipuro (2 titik)
1. Balai Desa Penanggal sebanyak 25 jiwa
2. Balai Desa Candipuro sebanyak 100 jiwa

C. Kecamatan Pasirian (4 titik)
1. Balai Desa Pasirian sebanyak 138 jiwa
2. Balai Desa Condro sebanyak 28 jiwa
3. Balai Desa Nguter sebanyak 21 jiwa
4. Kedung Kecamatan Pasirian sebanyak 13 jiwa

D. Kecamatan Lumajang (5 titik)
1. Balai Desa Banjarwaru sebanyak 31 jiwa
2. Balai Desa Boreng sebanyak 14 jiwa
3. Balai Desa Labruk sebanyak 1 jiwa
4. Balai Desa Jogoyudan sebanyak 6 jiwa
5. Citrodiwangsan sebanyak 6 jiwa

E. Kecamatan Tempeh (10 titik)
1. Balai Desa Pulo sebanyak 56 jiwa
2. Balai Desa Tempeh Kidul sebanyak 14 jiwa

F. Balai Desa Jatisari sebanyak 10 jiwa
1. Balai Desa Tempeh Tengah sebanyak 46 jiwa
2. Balai Desa Sumberjati sebanyak 16 jiwa
3. Balai Desa Jokarto sebanyak 10 jiwa
4. Balai Desa Gesang sebanyak 25 Jiwa
5. Balai Desa Besuk sebanyak 53 jiwa
6. Balai Desa Tempeh Lor sebanyak 11 jiwa
7. Balai Desa Lempeni sebanyak 28 jiwa

Total Pengungsi : 699 Jiwa (Dalam pendataan)

Rate this article!
Tags: