Evaluasi UN, Jatim Optimis Paling Jujur

3-Foto_tamSurabaya, Bhirawa
Bocoran kunci jawaban yang marak dalam Ujian Nasional (UN) lalu tak menyurutkan keyakinan Jatim dalam menyabet kembali prestasi di level nasional. Bahkan, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim optimis tetap akan meraih predikat paling jujur seperti tahun-tahun sebelumnya.
Koordinator UN Regional VI Dr Harun MSi menyatakan, hasil evaluasi telah menunjukkan bahwa UN telah berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Isu-isu bocoran kunci jawaban UN sejauh ini belum terbukti apakah telah sesuai dengan soal yang ada.
“Kasus bocoran kunci jawaban ini diharapkan terus ditangani dan diurus sampai selesai oleh pihak kepolisian. Secara umum, UN SMP dan SMA sudah tidak ada masalah,” katanya, Minggu (11/5).
Dia menegaskan, tahun lalu salah satu sekolah di Jatim berhasil menyandang predikat terjujur dengan indikator nilai rata-rata UN diatas nilai rata-rata sekolah. Selain itu, Jatim sendiri juga berhasil meraih predikat rerata UN terbaik se Indonesia. “Kami optimis prestasi-prestasi ini akan lebih baik, atau minimal sama dengan tahun lalu,” tegas dia
Selain dari pemerintah pusat, Harun menegaskan, Dindik Jatim juga akan memberikan apresiasi khusus bagi kabupaten/kota yang penyelenggaraannya dinilai terbaik. Penilaian ini meliputi pengawasan, ketertiban, pendistribusian soal dan pemindaian. “Tema UN Jatim tahun ini adalah Jujur, jadi kejujuran akan menjadi faktor utama,” kata Harun.
Harun mengklaim pelaksanaan UN di Jatim tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Adanya temuan soal nomor 13 yang tidak ada dan nomor 40 yang dobel di naskah soal Bahasa Indonesia SMP menurut Harun tidak usah dirisaukan. “Sudah kami laporkan ke Kemendikbud dan Puslitbang. Ini bukan kesalahan siswa jadi tidak perlu risau. Malah akan jadi bonus,” ujarnya.
Mengenai isu kebocoran soal, dengan ringan Harun menjawab bahwa isu tersebut selalu muncul setiap pelaksanaan UN dari tahun ke tahun. Namun dengan koordinasi yang bagus antara Dinas Pendidikan, Kepolisian hingga perguruan tinggi, kelompok yang diduga menjual bocoran soal sudah berhasil ditangani.
Selain melakukan evaluasi penyelenggaraan UN, Dispendik Jatim tengah mempersiapkan Ujian Sekolah (US) tingkat SD. Sekadar diketahui, tahun ini UN jenjang SD dihapus oleh Kemendikbud dan diganti US. Pelaksanaannya bakal dilakukan pada 19 Mei sampai 21 Mei mendatang. “Naskah soal US untuk wilayah kepulauan sudah kami kirim pada Rabu (7/5) lalu. Hari ini (12/5) sampai 14 Mei mendatang baru kabupaten/kota di Jatim lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Zainudin Maliki mengakui jika pelaksanaan UN di Jatim terbaik dari provinsi lain. Dengan catatan, jika kasus kebocoran kunci jawaban ini terus diusut dari hilir hingga ke hulunya.
“Ini adalah momentum bagi Jatim untuk memutus mata rantai isu bocoran kunci jawaban yang selama ini muncul. Semakin intens pengusutan kasus ini, Jatim semakin serius menjaga kredibilitas UN. Ini harus ada kerjasama antara kepolisian dengan Dindik Jatim,” tutur dia.
Zainudin mengatakan, mulai dari proses persiapan hingga pelaksanaan UN di Jatim cukup baik. Namun hal ini akan lebih baik jika kasus-kasus yang kini muncul juga diselesaikan. “Saya tidak yakin jika hulunya kasus ini ada di level kabupaten/kota atau provinsi. Sebab, di tingkat panitia provinsi sekalipun tidak ada yang tahu soalnya seperti apa,” ungkap Zainudin.[tam]

Keterangan Foto : Kepala Dindik Jatim menunjukkan dokumen pelaksanaan UN jenjang SMP dan SMA sederajat di Jatim. [adit hananta utama/bhirawa]

Tags: