Exxon Mobil Gelar Lokakarya Wartawan Tuban

Wina Armada Sukardi, mantan Sekjen Dewan Pers saat berdiskusi dengan para jurnalis dari Kabupaten Bojonegoro dan Tuban tentang kode etik jurnalistik. (Khoirul Huda/bhirawa)

Wina Armada Sukardi, mantan Sekjen Dewan Pers saat berdiskusi dengan para jurnalis dari Kabupaten Bojonegoro dan Tuban tentang kode etik jurnalistik. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Bekerja sama dengan Lembaga Pers dr. Soetomo (LPDS) dari Jakarta, salah satu operator Migas yang beroperasi di antaranya di wilayah kabupaten Tuban dalam hal ini, Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) selama dua hari (6-7/6) menyelenggarakan Lokakarya Jurnalistik Tentang Migas yang diikuti lebih dari dua puluh (20) jurnalis dari Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.
“Kita ingin teman-teman wartawan lebih memahami tentang bahasa perminyakan, serta cara kerja kami, utamanya yang berada di wilayah kerja kami,” kata Field Public And Government Affairs Manager EMCL, Rexy Mawardijaya saat memberikan sambutan pembukaan dalam lokakarya di Hotel Tanjung Kodok, Lamongan.
Pada hari pertama, para jurnalis baik dari media cetak, online dan TV diajak untuk berdisikusi serta membedah kode etik jurnalistik serta kasus-kasus pelanggaran kode etik jurnalistik, serta diajari bagimana seharusnya peliputan investigative reporting bidang migas dengan narasumber Wina Armada Sukardi, mantan Sekjen Dewan Pers.
Tidak hanya itu, untuk melengkapi para jurnalis agar dalam peliputan hasilkarnya bisa menarik, peserta juga diajak membedah jurnalisme sastrawi, liputan investigasi dengan narasumber Priyambodo RH, direktur eksekutif LPDS serta Maria D Andriana pengajar LPDS.
“Dalam penelitian saya, masih banyak kesalahan baik secara sadar atau tidak yang dilakukan oleh temen-teman jurnalis dalam peliputan maupun penilisan berita, agar tidak terjadi lagi, teman teman kita ajak mereview apa yang pernah dilakukan itu,” kata Priyambodo RH.
Sementara itu, para peserta mengaku banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang didapat dalam lokakarya tersebut. utamanaya tentang cara peliputan investigative reporting dan penulisan feature sastrawi. “Alhamdulillah, banyak ilmu dan pengalaman baru yang kita dapat, semoga pelatihan semacam ini bisa dilakukan secaera rutin, baik oleh LPDS mapuan lembaga dan perusahan lain,” Kata Edy Purnomo wartawan dari media online saat dikonfirmasi Bhirawa. [hud]

Tags: