Fahri Hamzah Dituding Hina Santri – Kyai

1102456-aic-fahri-hamzah-780x390Surabaya, Bhirawa
Pernyataan anggota tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah, yang menganggap calon presiden Joko Widodo sinting karena akan menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional, merupakan bentuk penghinaan kepada jutaan santri dan pesantren. Pernyataan Fahri juga menunjukkan bahwa politisi PKS itu kurang memahami sejarah Islam.
Demikian disampaikan Ketua DPP PKB Marwan Jafar dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) Nusron Wahid.
Marwan Jafar menilai pernyataan Fahri  merupakan bentuk penghinaan kepada jutaan santri dan pesantren. Bahkan diibaratkan sebagai tantangan perang terbuka kepada kyai, pesantren serta  santri yang menyambut gembira janji Jokowi 1 Muharam sebagai Hari Santri.
Menurut Marwan, siapapun di negeri ini tentu paham bahwa tidak ada satupun yang mengingkari peran dan perjuangan santri dan pesantren sejak zaman merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan maupun mengisi pembangunan.
“Pernyataan Fahri Hamzah sungguh melecehkan, menghina, dan anti peranan dan eksistensi santri maupun pesantren di seluruh penjuru Tanah Air,” ujarnya.
Sementara itu Nusron Wahid menilai, pernyataan  Fahri Hamzah menunjukkan bahwa ia kurang memahami sejarah Islam. Nusron menganggap Fahri masih memaknai 1 Muharam sebatas simbolik semata. “(Tanggal) 1 Muharam itu hari sakral. Sebab, hari itu merupakan momentum hijrah. Tapi, jangan hanya dimaknai simbolik (hijrah) dari Mekkah menuju Madinah,” kata Nusron.
Menurut Nusron, hijrah juga memiliki makna revolusi mental secara substansi, seperti hijrah dari pemerintahan yang korup ke pemerintahan yang bersih. Usulan yang disampaikan oleh para kiai dan santri itu, kata dia, bermakna menuju pemerintahan Indonesia yang memiliki akhlak yang lebih baik (akhlakul karimah).
Nusron menilai, ungkapan Fahri itu menunjukkan kecemburuannya karena ide itu justru muncul dari capres yang tak didukung partainya.
Ia pun meminta politisi PKS itu untuk menahan diri, terutama di bulan suci Ramadhan seperti ini.  “Tidak mengakui hari santri berarti sama saja tidak mengakui peranan santri dalam menciptakan character and national building bangsa Indonesia yang nasionalis, religius, dan akhlakul karimah. Itu semua adalah peranan santri dan kiai,” katanya.
Sementara itu,  Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia Ahmad Basarah, mengatakan pernyataan Fahri Hamzah merupakan bukti bahwa dia tak memahami peran kalangan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Basarah bahkan menuding kritik Fahri itu merupakan cermin kubu Prabowo-Hatta yang tak menghargai keberagaman dan kerukunan bangsa. [cty]

Keterangan Foto : Fahri Hamzah

Tags: