Fajar Pratama Divonis Menderita Hydrocephalus

Fajar Pratama saat mendapat kunjungan dan pemberian bantuan dari guru dan perwakilan siswa Baby House - Playgroup - Kindergarden "Citra Kusuma", yang berlokasi di Asemrowo Sekolahan 15 Surabaya.

Fajar Pratama saat mendapat kunjungan dan pemberian bantuan dari guru dan perwakilan siswa Baby House – Playgroup – Kindergarden “Citra Kusuma”, yang berlokasi di Asemrowo Sekolahan 15 Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Henny Sri Wahyuni (34 tahun) sekarang sudah bisa bernafas lega. Pasalnya, putera semata wayangnya bernama Fajar Pratama (2 tahun) dapat minum susu lagi. Bahkan, stok susu untuk pemenuhan gizi anaknya yang menderita Hydrocephalus sudah aman sampai 3 bulan ke depan.
Ya, Rabu (26/8) siang, ibu-ibu perwakilan dari Komunitas “Broker Sedekah” datang ke kamar petak Henny di kampung sempit di kawasan Karang Gayam. Tujuan mereka untuk membantu kebutuhan gizinya Fajar dengan membawa 10 kaleng susu.
“Kami prihatin saat mendengar adik Fajar tidak dapat minum susu dikarenakan ketidakmampuan ibunya untuk membeli. Bahkan, sebulan terakhir, hanya minum air dicampur gula sebagai pengganti susu,” kata Heksa Rini, Ketua Komunitas “Broker Sedekah”.
Tak hanya membawa bantuan susu, namun komunitas sosial yang anggotanya ibu-ibu semua ini juga membawa pampers 10 kantong besar dan 10 botol susu.
Sebelumnya, guru dan perwakilan siswa dari Baby House – Playgroup – Kindergarden “Citra Kusuma” yang berlokasi di Asemrowo Sekolahan 15 juga datang memberikan bantuan berupa sembako. Tak hanya sembako, mereka juga membawa ice cooler.
“Kami membawa bantuan yang sekiranya dibutuhkan oleh adik Fajar, salah satunya ice cooler. Karena kami dapat info, sebelumnya kipas angin di kamar petaknya adik Fajar rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Akhirnya kami belikan ice cooler, mengingat suhu di kamar adik Fajar harus tetap sejuk dengan kondisi penyakit Hydrocephalus yang diidapnya,” ungkap Widyani Kusumayanti S.Psi, Kepala Sekolah Baby House – Playgroup – Kindergarden “Citra Kusuma”.
Menurut Widyani, kedatangannya bersama perwakilan siswanya tersebut untuk mengajarkan dan menumbuhkan jiwa sosial pada diri siswa, serta belajar berempati terhadap sesama.
Bantuan yang diberikan pada Fajar Pratama merupakan dana infaq yang dikumpulkan para siswanya selama periode Januari – Juni 2015.
Daniel Lukas Rorong adalah Ketua Komunitas Tolong Menolong, sebuah komunitas sosial yang sudah berdiri sejak 4 tahun lalu dan berbasis di Surabaya, serta fokus untuk menolong permasalahan-permasalahan sosial seperti yang dialami Fajar Pratama.
Daniel memposting dan menyebarkan #SaveFajarPratama sejak Kamis (20/8) lalu di semua akun media sosial miliknya. Hal ini dilakukannya untuk menggalan dana serta membantu meringankan beban hidup yang dialami keluarga miskin (gakin) tersebut.
Dijelaskan Daniel, Henny Sri Wahyuni harus berjuang sendirian untuk menyembuhkan penyakit yang dialami oleh putera semata wayangnya bernama Fajar Pratama. Keputusan berpisah dengan suaminya terpaksa diambil Henny saat ia masih hamil 2 bulan.
Keterpurukan perempuan asal Padang dan besar di Medan ini bertambah sejak Fajar divonis mengidap Hydrocephalus disaat usianya yang belum genap setahun. Fajar sendiri lahir pada 25 Oktober 2012.
Ratusan juta sudah ia keluarkan demi kesembuhan buah hatinya tersebut. Fajar juga sempat dioperasi di rumah sakit di Medan. Tapi dokter yang menangani menyarankan agar Fajar dirawat lebih intensif di Jakarta atau Surabaya. Akhirnya Henny memutuskan untuk membawa anaknya ke Surabaya. [gat]

Tags: