Faktor Internal Penyebab Rupiah Melemah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terus melemah dan sekarang sudah di posisi Rp.14.300,- per 1 US$. Banyak pengamat berpendapat, musabab melemahnya nilai tukar didominasi karena faktor eksternal tinimbang internal.  Diantaranya adalah, ketidakpastian kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan atau tidak menaikkan suku bunga, devaluasi mata uang Tiongkok, Yuan, hingga menurunnya harga minyak dunia.
Terlepas dari apa penyebabnya, yang perlu diperhatikan seluruh pemangku kebijakan di Negara ini adalah untuk menyiapkan formula yang tepat agar melemahnya nilai tukar rupiah tidak berdampak pada masyarakat, paling tidak meminimalisir dampaknya.
Melemahnya nilai tukar rupiah, menurut   Kepala KPPU Surabaya Atu Armando,  dampak paling nyata yang dihadapi masyarakat adalah melemahnya daya beli. Kondisi ini pada dasarnya telah terindikasi sebelum rupiah meloyo.
Menurunnya pertumbuhan perekonomian nasional pada dasarnya telah melemahkan daya beli, apalagi ditambah efek pelemahan rupiah.  Melemahnya daya beli masyarakat secara sederhana dapat dilihat dengan membaca data menurunnya penjualan komoditi atau barang. Misalnya, menurunnya angka penjualan properti hingga lesunya pasar otomotif.
Pelambatan pertumbuhan ekonomi disertai dengan kombinasi melemahnya nilai tukar rupiah ini seyogianya disikapi dengan membuat kebijakan-kebijakan yang taktis dan strategis dan tentunya responsive. Salah satu kebijakan yang dapat diambil untuk tidak menambah “penderitaan” ,masyarakat adalah dengan mengawasi dan menjaga kestabilan harga pangan. Negara harus turun dan responsif terhadap ulah oknum yang mengambil keuntungan berlebihan dikala kondisi sulit.
Selama beberapa pekan kita disuguhi pemberitaan tentang melonjaknya harga pangan. Daging sapi, ayam, cabai hingga garam adalah contoh. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam kegiatan inspeksi mendadaknya (sidak) menemukan indikasi dugaan menahan stok daging sapi yang mengarah kepada perilaku kartel. Hal ini lah yang diduga menjadi penyebab melonjaknya harga daging sapi. [ma]

Tags: