Fakultas Teknik Unej Latih Insinyur Bangladesh

Para Insinyur Bangladesh yang sedang belajar tentang perminyakan di Fakultas Teknik Universitas Jember.

Para Insinyur Bangladesh yang sedang belajar tentang perminyakan di Fakultas Teknik Universitas Jember.

Jember, Bhirawa
Fakultas Teknik Universitas Jember mendapat kepercayaan dari Asian Institute of Technology (AIT) yang berkedudukan di Thailand, untuk melatih para insinyur perminyakan dari Bangladesh. Pelatihan bertajuk Professional Development Program on Engineering Design of Natural Gas Distribution Pipeline dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di Surabaya (28 Maret – 5 April), sementara tahap kedua digelar di Denpasar (6-9 April).
Dekan Fakultas Tenik Universitas Jember, Dr. Entin Hidayah, M.UM., ada 16 insinyur perminyakan Bangladesh yang dilatih, mereka berasal dari Titas Gas Transmission and Distribution Company Limited, Petrobangla, dan Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral Bangladesh.
“AIT memiliki program pengembangan bagi para profesional di negara-negara Asia  terkait bidang teknologi, salah satunya pelatihan bagi profesional di bidang perminyakan. Dan Fakultas Teknik Universitas Jember mendapatkan kepercayaan melatih insinyur perminyakan Bangladesh yang sedang mengembangkan program konversi gas alam ke LPG. Bangladesh memiliki potensi gas alam, namun belum bisa memproduksi LPG sehingga masih impor dari Qatar,” jelas Entin Hidayah saat ditemui di kampus Fakultas Teknik (19/4).
Sementara itu salah satu pemateri dalam kegiatan, Dr. Boy Arief Fachry menjelaskan, penunjukan Fakultas Teknik Universitas Jember ini didasari oleh penilaian bahwa Fakultas Teknik Universitas Jember memiliki sumber daya manusia berupa tenaga pengajar yang berkualitas. Kedua, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara produsen LPG terbesar di Asia, sehingga memiliki banyak pengalaman di bidang LPG.
“Faktor lainnya adalah kesamaan sosial budaya antara Bangladesh dengan Indonesia. Selama pelatihan, para peserta merasa enjoy karena mereka merasa seperti di negaranya sendiri,” ujar dosen yang akrab disapa Boy Arief ini.
Selama kurang lebih dua minggu, keenambelas insinyur dari Bangladesh mendapatkan materi dari enam dosen Fakultas Teknik Universitas Jember. Materi yang diberikan berfokus  pada bagaimana mendesain industri dan bisnis gas dan LPG, yang meliputi desain pipa, distribusi, pembiayaan serta konversi gas alam menjadi LPG.
“Para peserta juga kami bawa ke lokasi lumpur Lapindo di Sidoarjo, untuk melihat contoh kasus bencana yang disebabkan eksplorasi gas dan minyak. Banyak diantara mereka yang takjub melihat fenomena lumpur Lapindo,” ujarnya pula.
Menurut Boy Arief kegiatan pelatihan bagi insinyur perminyakan Bangladesh oleh Fakultas Teknik Universitas Jember, ternyata membuka peluang kerjasama yang lebih luas. Beberapa peserta berkeinginan agar ada pelatihan lanjutan.
“Selain pelatihan lanjutan, ada keinginan dari pihak Bangladesh untuk mengirimkan mahasiswanya kuliah di Universitas Jember, khususnya di Fakultas Teknik,” pungkas dosen lulusan University of Groningen, Belanda ini. [efi]

Tags: