FAMS Tuntut Dirut BUMD PT WUS Mundur

6-FOTO OPEN sul-IMG-20140603-02100Sumenep, Bhirawa
Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Fron Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor BUMD Sumenep. Mereka menuntut Direktur PT WUS, Sitrul Arsy turun dari jabatannya, karena selama kepemimpinannya perusahaan milik daerah itu tidak memberi kontribusi terhadap pembangunan Sumenep.
Selain berorasi secara bergantian, mereka membawa poster kecaman terhadap PT WUS di antaranya ‘PT WUS arang koruptor’,  ‘Kembalikan uang rakyat ke kas daerah’, ‘DPRD segera bentuk pansus’. Karena tak ditemui, mereka langsung melempar sejumlah telor busuk ke kantor PT WUS.
Korlap aksi FAM’S, Hazmi mengatakan, keberadaan PT WUS sebagai BUMD itu tidak memberi manfaat bagi masyarakat Sumenep. Pada tahun 2013 ini, pemerintah memberikan penyertaan modal ke PT WUS sebesar Rp 1,1 miliar, sementara pemasukan ke PAD tetap nihil. “Untuk itu, kami nilai PT WUS tidak memberikan kontribusi yang jelas kepada kemajuan Sumenep. Lebih baik dibubarkan saja, atau Direkturnya diganti,” kata Hazmi, Selasa (3/6).
Menurutnya, PT WUS yang merupakan pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan bengkel di jalan Arya Wiraraja Sumenep itu hanya menghabiskan dana APBD, sementara kontribusinya masih di pertanyakan. Bahkan, diduga dana yang dikucurkan pemerintah itu hanya dinikmati oleh segelintir orang. “Buktinya pemasukan ke PAD tidak ada. Kalau terus-terusan seperti ini kan lebih baik dibubarkan saja agar dana pemerintah yang seharusnya untuk rakyat tidak habis dinikmati segelintir orang saja,” ungkapnya.
Puas berorasi didepan kantor PT WUS, mereka langsung ke kantor DPRD Sumenep. Mereka meminta, legislatif segera membentuk pansus untuk mengurai persoalan yang ada di PT WUS tersebut. Anggota dewan harus bertindak cepat untuk menyelamatkan dana milyaran rupiah yang seharusnya untuk rakyat. “Kami minta anggota dewan segera membentuk pansus dalam persoalan PT WUS ini terutama dalam pengelolaan SPBU dan bengkel,” terangnya.
Sementara itu, anggota Komisi B, DPRD Sumenep, Juhari menilai, PT WUS tidak profesional dalam pengelolaan dana yang dikucurkan pemerintah. Buktinya, laporan pengelolaan keuangan PT WUS tidak jelas sehingga pemasukan ke PAD pun tidak ada. “Kami pun tidak pernah menerima laporan neraca perkembangan diinternal PT WUS, harusnya kan kami diberikan seperti apa perkembangannya,” ungkap Juhari.
Dia meminta, kedepan PT WUS harus memperbaiki pengelolaan diinternal perusahaan dan berupaya memberikan informasi keluar perkembangannya sehingga diketahui apakah perusahaan ini ada peningkatan atau tidak. “Kami minta PT WUS lebih profesional lah dalam pengelolaannya terutama dalam mengelola penyertaan modal yang diberikan pemerintah daerah,” harapnya. [sul]

Keterangan Foto: Mahasiswa saat demo di depan kantor PT WUS Sumenep. [sul/bhirawa]

Rate this article!