Fasilitasi Kerjasama Timur Tengah, TGB Sebut Tiga Keistimewaan IAIN Kediri

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Indonesia (OIAAI), Muhammad Zainul Majdi menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU), sebagai bentuk komitmen IAIN Kediri memperluas kerjasama dengan PPT di Timur Tengah.

Surabaya, Bhirawa
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Indonesia (OIAAI), Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi kerjasama IAIN Kediri, dengan Perguruan Tinggi di Timur Tengah terutama di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Mahasiswa dan dosen dapat saling mengunjungi dan bertukar gagasan terkait wawasan keislaman.
“Dengan senang hati, saya akan mem-follow up apa saja yang bisa dikerjasamakan dan kami fasilitasi apa yang dibutuhkan untuk mencapai harapan bersama,” kata TGB di acara Seminar Nasional mengusung tema ‘Peluang Kerjasama PTKIN di Timur Tengah’, Senin, (18/10).
TGB menjelaskan, setidaknya ada tiga keistimewaan IAIN Kediri yang tidak banyak dimiliki perguruan tinggi lain. Pertama, lanjutnya, posisi geografis dan demografi di sekitar IAIN Kediri yang mendukung. Masyarakat Kediri dikenal memiliki semangat keislaman yang sangat tinggi sehingga sudah menyatu karena berada dalam frekuensi yang sama.
“Hal itu membuat IAIN Kediri tidak memiliki resistensi. Tidak sedikit perguruan tinggi yang terpaksa menghabiskan energi melakukan kolaborasi dan kesepahaman dengan masyarakat sekitar, karena tidak memiliki dukungan sosial. Nah, IAIN Kediri sudah memiliki itu dan sudah sangat kondusif,” terangnya.
Kedua, Lingkungan keilmuan yang tertata dan terbangun di Kediri. Hal itu dapat dilihat dari banyak sekali kiai, pesantren, tokoh agama yang memiliki pemahaman yang sangat kuat terhadap khazanah keislaman klasik dan kontemporer. ”Faktor ini juga menjadi daya dukung bagi IAIN Kediri berkembang,” papar TGB.
Keistimewaan ketiga, menurutnya, IAIN Kediri memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan kapasitasnya yang terus meningkat. Era saat, kata TGB, sudah tidak relevan lagi menilai kemajuan sebuah perguruan tinggi dari lokasi di pusat atau di daerah. Semua hal yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas bisa diakses semua orang dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas jarak, ruang dan waktu.
Sementata itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri, Wahidul Anam menyatakan, kerjasama yang diharapkan bersifat resiprokal atau saling memberi dan menerima, misalnya pertukaran mahasiswa, dosen, dan peneliti yang dibiayai kedua belah pihak.
Wahid menambahkan, dengan adanya peningkatkan kerjasama IAIN Kediri dengan perguruan tinggi Timur Tengah akan meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya manusia yang berkualitas. Peluang kerjasama dengan negara-negara di Timur Tengah di antaranya Turki, Arab Saudi, Iran, Irak, Tunisia, Yordania, Palestina, Sudan, Yaman, Kazakhstan, Brunei Darussalam, Mesir, Oman dan Bahrain.
Sebagai informasi, pada kesempatan ini IAIN Kediri juga melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan kedua narasumber sebagai bentuk komitmen IAIN Kediri memperluas kerjasama dengan perguruan tinggi di Timur Tengah. [iib]

Tags: