Fatayat NU Jombang Sambangi Korban Banjir Bandang di Kecamatan Bareng

Ketua PC Fatayat NU Jombang, Lailatun Ni’mah dan sejumlah pengurus saat menyambangi korban banjir bandang di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (03/02). (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa
Pengurus Fatayat NU (Nahdlatul Ulama) Kabupaten Jombang menyambangi korban banjir bandang di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (03/02). Di lokasi, Pengurus Fatayat NU Jombang memberikan bantuan makanan untuk dapur umum dan bantuan kepada para korban banjir berupa air mineral, tikar, masker, baju layak pakai dan uang serta bantuan Sembako.

Ketua PC Fatayat NU Jombang, Lailatun Ni’mah mengungkapkan, terkait peristiwa bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Senin malam (01/02) tersebut, pihaknya kemudian melaksanakan tanggap musibah banjir dengan mengumpulkan donasi.

“Dan dari PC (Fatayat NU Jombang) dan teman-teman semuanya langsung turun ke sini,” ujar Lailatun Ni’mah di lokasi bencana banjir bandang.

Perempuan yang akrab disapa Ning Eli ini mengatakan, salah satu Pengurus Anak Ranting Fatayat NU di desa setempat juga menjadi salah satu korban bencana banjir bandang.

“Jadi kami langsung turun ke sini untuk memberikan ‘support’, donasi, bantuan, dan memberikan semangat agar dengan musibah ini tetap semangat dan selalu bersabar. Ini adalah musibah dan ujian,” tutur Ning Eli.

Dia menambahkan, atas masukan dari masyarakat dan dorongan dari PC Fatayat NU Jombang, Fatayat NU Kecamatan Bareng, Jombang juga telah mendirikan dapur umum agar memberikan manfaat bagi para korban banjir.

“Agar lebih berkiprah lagi, perjuangan dari sahabat-sahabat Fatayat yang ada di kecamatan,” tambah Ning Eli.

Ketua PC Fatayat NU Jombang juga mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang segera memberikan bantuan renovasi rumah warga terdampak banjir yang mengalami kerusakan.

“Agar bisa dipakai (ditempati) dengan layak. Karena bagi korban yang rumahnya hanyut terbawa arus, tempat tidurnya sudah ‘ndak’ bisa dipakai, dan tidur harus mengungsi. Jadi mohon kepada Pemkab Jombang segera memberikan bantuan untuk mempercepat untuk tempat tinggal yang layak untuk masyarakat yang terkena musibah banjir di Kecamatan Bareng,” beber Ning Eli.

Sementara, menurut korban banjir, Muhaimin (51), sebagian rumahnya roboh karena terkena aliran air banjir bandang yang sangat deras.

“Tembok itu roboh, soalnya pintu depan jebol, jadi airnya langsung mengalir ke belakang. ‘Nggak’ bisa ‘nahan’ kerasnya air itu,” tutur Muhaimin.

Selain sebagian tembok rumahnya roboh diterjang banjir, sejumlah perabotan miliknya seperti lemari yang penuh dengan pakaian juga terkena air banjir.

“Kena lumpur semuanya, habis. Tivi juga sudah hancur semuanya,” tutur Muhaimin.

Saat kejadian banjir, Muhaimin sendiri tengah berada di dalam rumah bersama kakaknya. Mengetahui air banjir datang, ia pun sebisa mungkin berlindung dengan memegang salah satu tiang rumah.

“Terus saya lari ke belakang, berlindung di sana, soalnya mau keluar ke sana (depan), ‘nggak’ bisa, ‘saking’ derasnya air,” ucapnya menceritakan.

Untuk saat ini kata Muhaimin, keluarganya sangat membutuhkan peralatan dapur dan pakaian, terutama pakaian untuk anak-anak.

“Kalau orang dewasa Insya Allah sudah banyak yang menolong, ya cuma anak sekolah itu yang paling banyak,” tutup Muhaimin.(rif)

Tags: