Fathorrahman, Berdayakan Kelompok Pengolah Pemasar Ikan

Rahmat Budianto, Office Boy Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo saat membuat bahan daur ulang tambak untuk dirubah sebagai bahan penghilang bau ikan. [sawawi]

Rangkul Office Boy, Buat Bahan Daur Ulang Tambak Ikan untuk Penghilang Bau
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Pernak-pernik budidaya tambak ikan dan tambak udang bagi RBH Fathorrahman MA, Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Usaha dan Hasil Perikanan pada Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, sudah cukup lama mengalir dalam darah kehidupannya. Berbekal ilmu itu, Fathor lalu mengolah sebuah bahan khusus untuk menghilangkan bau tak sedap pada kelompok pengolah pemasar ikan, dengan cara mendaur ulang obat tambak ikan yang sudah tak dipakai.
Malam itu sekitar pukul 23.00 WIB, Fathor masih berada di kompleks kantor tempat ia bekerja. Bersama salah satu koleganya, Rahmat Budianto, sosok Fathor tampak tekun mengolah bahan daur ulang bekas obat-obatan yang dipakai pembudidaya tambak ikan atau tambak, udang untuk dijadikan bahan penghilang bau di pusat kelompok pengolah pemasar ikan. “Ya betul sampai malam kadang saya bersama Rahmat Budianto membuat bahan ini,” ujar Fathor.
Fathor mengatakan, dengan bahan khusus hasil racikan dirinya, nanti bahan bahan tersebut akan dibagikan kepada kelompok pemasar ikan yang ada di sejumlah pusat penjualan ikan. Salah satu nya di didekat jembatan pasar ikan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.
Disana, ujar Fathor, sudah terbiasa dengan bau ikan yang menyengat dari tumpukan ikan-ikan yang siap dipasarkan. “Dengan bahan hasil racikan saya ini, bau ikan tidak terlalu menyengat, sehingga penjual dan pembeli kerasan saat berbelanja ikan,” tuturnya.
Pria yang dikenal punya jiwa sosial yang tinggi itu menambahkan, selama ini dirinya bekerjasama dengan para pemilik tambak ikan atau tambak ikan, yang memiliki sisa obat budidaya ikan untuk dimanfaatkan kembali.
Dengan bahan daur ulang itu, jelas Fathor, bisa memiliki multi fungsi yang besar bagi kesinambungan para pedagang ikan. “Dengan bahan ini, udara yang kadang bau dihembuskan dari pusat perdagangan ikan akan berkurang. Ini salah satu manfaatnya,” jelas Fathor.
Dengan gagasan tersebut, kini permintaan dari para pedagang untuk memesan hasil racikannya kian bertambah. Yang membanggakan, hasil racikan daur ulang itu tidak ia komersilkan, melainkan diberikan secara cuma auma atau gratis. Fathor berpendapat, dengan gagasan tersebut, peningkatan ekonomi para pedagang akan semakin terangkat.
“Jumlah pembeli akan semakin meningkat mengingat kondisi pusat perdagangan ikan tidak lagi menyemburkan bau yang menyengat hidung. Dengan bau yang enak, maka pembeli akan kembali untuk berbelanja,” tegasnya.
Fathor kembali menegaskan, dari hasil racikan bahan daur ulang berbahan obat-obatan bekas dari tambak ikan dan tambak udang itu selanjutnya dimasukkan dalam sebuah tempat galon besar bertuliskan CSR Diskan Situbondo. Setelah bahan dimasukkan, sambung Fathor, bahan tersebut lalu diukur sesuai dengan takaran besar kecilnya galon yang dimaksud.
“Nanti setelah penuh kami angkut dan diberikan kepada para pedagang ikan di Kabupaten Situbondo. ini banyak memiliki fungsi karena sebagian besar peta Kabupaten Situbondo didominasi oleh wilayah pesisir dan lautan,” ucapnya.
Bagi Fathor, menjadi seorang ASN tidak harus berjibaku dengan pekerjaan rutin di kantor semata, tetapi juga harus berbuat untuk mengangkat derajat para pedagang ikan dan usaha sektor yang lain.
Dengan bantuan itu pula, Fathor kini mengaku lega karena saat berada di atas usia kepala lima masih bisa diberi kesembatan membantu para kolega, sahabat serta sesama warga Kota Santri Situbondo. “Selagi kita masih bisa membantu orang yang berkebutuhan, ya kami membantu. Insya Allah akan dibalas setimpal oleh Allah SWT,” beber pengurus BKNU Kabupaten Situbondo itu.
Sementara itu, Rahmat Budianto, seorang office boy yang sekaligus bertugas menjaga Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, mengaku senang sekaligus gembira diajak melakukan kegiatan sosial oleh Kasi Pengawasan Usaha dan Hasil Perikanan Kabupaten Situbondo, Fathor.
Dalam pandangan Rahmat Budianto, sosok kolega terdekatnya (Fathorrahman), memiliki perhatian yang tinggi bagai kalangan warga tak mampu, janda miskin dan wanita jompo. “Termasuk juga saya diajak Fathorrahman untuk membantu kondisi para pedagang ikan dengan menciptakan bahan penghilang bau ikan,” tutur Rahmat.
Pria yang berdomisli di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo menerangkan, Fathor dikenal memiliki terobosan bagi peningkatan pelayanan untuk masyarakat di Kota Bumi Salawat Nariyah. Termasuk juga, aku Rahmat, Fathorrahman dikenal kalangan pedagang ikan karena kerap kali menyalurkan bantuan utuk para pedagang ikan.
“Bagi saya ini adalah ibadah sekaligus ikut membantu keluhan kalangan pedagang ikan. Dengan bantuan bahan ini titik penampungan ikan tidak terlalu menyebarkan aroma yang tidak sedap,” ungkap Rahmat.
Rahmat yang juga bertugas menjaga keamanan Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo memiliki kesibukan tambahan, saat diajak meracik pembuatan bahan penghilang bau ikan. Dalam kacamata Rahmat apa yang dilakukan Fathorrahman layak untuk ditiru karena banyak mengabdikan ilmunya bagi kemaslahatan masyarakat. “Termasuk dalam hal ini adalah bisa ikut membantu kelangsungan hidup para pedagang ikan yang ada di Kabupaten Situbondo,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: