FDS Kabupaten Lamongan Sudah Mendahului

Bupati Fadeli Melaunching Program Full Day School di SMPN 1 Lamongan. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Penerapan Full Day School (FDS) oleh pemerintah pusat belum lagi dluncurkan, bahkan di sejumlah daerah yang dijadikan percontohan sekalipun. Namun Pemkab Lamongan sudah start duluan, duaSMPN di Kota Soto itu sudah menerapkan FDS secara penuh.
Peluncuran program FDS di Lamongan itu dilakukan Bupati Fadeli dilakukan secara simultan di dua sekolah perkotaan, yakni SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan, Rabu (11/1). Selanjutnya, seluruh sekolah menengah pertama di Lamongan bakal menerapkan FDS.
Bupati Fadeli menyebutkan dia mendukung penuh Program FDS dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Karena dia percaya, Program FDS bisa membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik.
“Kami di Lamongan di awal tahun 2017 ini sudah menerapkan Program Full Day School. Ini sebagai bentuk dukungan kami pada program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekaligus menunjukkan kesiapan Lamongan untuk menerapkan FDS, ” ujar Fadeli saat di SMPN 1 Lamongan.
Dia menyebutkan Program FDS akan diterapkan di seluruh sekolah di Lamongan. Termasuk di sekolah menengah dan kejuruan. “Memang saat ini pengelolaan sekolah menengah dan kejuruan di Pemprov, namun Saya berharap program yang sangat bagus ini bisa diterapkan di sekolah menengah dan kejuruan, ” imbuhnya.
Terkait teknis pelaksanaan Program FDS, saat di SMPN 2 Lamongan dia mewanti-wanti agar tidak lagi membebani siswa dengan Pekerjaan Rumah (FDS). Karena siswa berada di sekolah seharian, dia meminta semua tugas selesai di sekolah, dan siswa pulang tanpa membawa PR.
“Orang tua juga harus berperan menyukseskan Program FDS ini dengan menjalankan Program 1821. Usai siswa melaksanakan FDS hingga jam 4 sore, di rumah giliran orang tua yang mendampingi anak, memaksimalkan waktu untuk berkumpul bersama dengan mematikan semua gadget di jam 18.00 hingga 21.00,” katanya berpesan.
Setelah menerapkan FDS, waktu belajar siswa yang sebelumnya mulai Hari Senin hingga Sabtu dan minggu libur, kini hanya sampai dengan Jum’at dengan libur di Hari Sabtu dan Minggu.
Sementara Kepala SMPN 1 Lamongan Khoirul Anam mengungkapkan Program FDS tersebut dilatarbelakangi semakin meningkatnya jumlah orang tua yang berkarir. Sehingga waktu orang tua dirumah menjadi minim, anak juga kurang mendapat kontrol.
Belum lagi pengaruh globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, sehingga anak-anak perlu mendapat pendampingan maksimal agar tidak menjadi korban.
Di SMPN 1 Lamongan, FDS diterapkan dengan melaksanakan kurikulum nasional dan muatan lokal mulai jam 7 pagi hingga 13.30. Kemudian kurikulum pengembangan FDS dilaksankan mulai jam 13.30 sampai dengan 16.00.
Di Jam FDS itu, program yang dijalankan meliputi Sholat Dhuhur dan Ashar Berjamaah, Muhadloroh atau kuliah tujuh menit dari dan oleh siswa, Program Tahfidzul Quran (sebagian), Pengayaan Soal UNBK (sebagian), Ekstrakurikuler serta Konsultasi Mata Pelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan di mata pelajaran tertentu.
Kegiatan serupa bakal diterapkan di SMPN 2 Lamongan. Kepala SMPN 2 Lamongan juga sudah menyiapkan program pendamping berupa Taman Baca Daring Amanah dan Sekolah Model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Nasional. [yit]

Tags: