FE UWG Seminarkan Dampak Ekonomi Covid-19 Secara Daring

Seminar ekonomi secara daring yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang, Kamis (16/4) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Pandemi Covid 19 tidak membuat patah semangat civitas akademik Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang untuk menggelar seminar daring yang bertajuk “Dampak Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia”. Tema ini sangat menarik dibahas dalam seminar karena perekonomian Indonesia bahkan dunia akan hancur jika pandemic covid 19 tidak tertangani secara tepat dan cepat. “Wabah virus corona dan ketegangan geopolitik dunia berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian di tahun 2020” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercubuana (FEB UMB) Jakarta Dr. Harnovinsah.
Menurut Harnovinsah, awal kemunculan Covid -19 ini berada di distrik Wuhan China, kemudian dengan sangat cepat menyebar luas keseluruh dunia sehingga disebut Pandemi. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia mengambil berbagai kebijakan diantaranya melakukan Refocusing anggaran pemerintah untuk penanganan covid 19. Selain itu pemberlakuan PSBB menjadi salah satu kebijakan yang diambil oleh beberapa daerah, di antaranya Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
Sementara itu, penanggungjawab acara Choirul Anam, SE, MM yang juga dosen Manajeman FE UWG menyampaikan bahwa seminar yang dilaksanakan (16/4), diikuti oleh 90 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Acara ini merupakan bentuk produktifitas sivitas akademika UWG meskipun bekerja secara Work from Home (WfH).
Bertindak selaku moderator Dian Candra Dewi, SE., M.Si, yang memandu acara ini sempat kewalahan karena banyaknya peserta yang antusias untuk berdiskusi dan bertanya kepada pembicara. Setidaknya ada 27 pertanyaan yang disampaikan melalui moderator.
Salah satu pertanyaan dari mahasiswa akuntansi, Gifta adalah Apakah ekonomi Indonesia akan minus? Pertanyaan lain datang dari Dosen Manajemen Dr. Adya Hermawati, Bagaimana dengan keberlanjutan hidup UMKM?
Merespon beberapa pertanyaan tersebut, Harnovinsah yang juga Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP) Indonesia mengatakan perekonomian Indonesia diperkiraan akan melambat dan tetap tumbuh sekitar 2-3%, sementara beberapa Negara lain akan mengalamai pertumbuhan minus, seperti Amerika, Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, dll.Terkait UMKM, jelas Harnovinsah, sebagian besar UMKM akan terpuruk, tetapi ada beberapa UMKM yang mengalihkan bisnisnya dengan membuat kebutuhan barang-barang yang langka, seperti APD, Masker, Handsanitezer, dan sebagainya.
“Kalau masalah pandemic teratasi, maka pemerintah lebih mudah menyusun kebijakan-kebijakan yang akan membantu UMKM untuk bangkit kembali,” jelasnya. Oleh karena itu, lanjut Harnovinsah kepada seluruh peserta seminar untuk tetap stay at home, belajar dan bekerja dari rumah saja. (why)

Tags: