FEB Umsida Ciptakan Aplikasi Pelaporan Keuangan Masjid

Para Takmir Masjid sedang mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi pelaporan keuangan masjid secara online.

Sidoarjo, Bhirawa
Tim Abdimas FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) Umsida Sidoarjo telah menciptakan Aplikasi Pelaporan Keuangan Masjid Online, atau dapat dibuka melalui Android. Melalui aplikasi ini para pengurus masjid bisa mengelola keuangannya lebih sederhana dan transparan, serta dapat diakses laporannya oleh para jamaah dan semua kalangan masyarakat.
Untuk merealisasikannya, puluhan Takmir Masjid yang ada di Sidoarjo juga telah diberikan pelatihan di ruang Lab FEB Umsida,(13/10). Para takmir ini diberi materi Manajemen Masjid, Pengenalan Software, dan Simulasi Laporan Keuangan. Targetnya kegiatan ini mampu menciptakan sistem manajemen keuangan masjid yang akuntabel dan transparan dan kegiatan ini sudah dilakukan 2 kali.
“Kami melaksanakan bertahap. Targetnya seluruh masjid di Sidoarjo memiliki Aplikasi Pelaporan Keuangan Masjid online yang bisa diakses seluruh jamaah maupun masyarakat umum,”jelas Dekan FEB Umsida, Dr Sigit Hermawan saat membuka pelarihan.
Jadi kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas masjid dalam mengelola keuangan masjid yang bisa dicek dan dilihat donaturnya secara langsung. “Bahkan kami juga siap melaksanakan pendampingan turun ke masjid-masjid jika membutuhkan. Misal yang sudah dilakukan ke masjid Salahuddin, Puri Surya Jaya Gegangan atau ke Masjid Attaqwa Tulangan,” imbuhnya.
Sementara Ketua Abdimas, FEB Umsida, Drs. Ec. Mulyadi juga menegaskan yang menjadi dasar kegiatan ini adalah karena selama ini kebanyakan masjid terutama di tingkat desa tata kelolah keuangannya kurang baik dan tidak serius. Padahal, yang dikelola adalah dana umat yang jumlahnya cukup besar. Apalagi, dana yang dikelola tidak hanya dipertanggungjawabkan ke umat saja, akan tetapi juga dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
“Ambil contoh soal dana infak, zakat dan sedekah. Selama ini dijadikan satu. Padahal, niat dan peruntukkannya ketiga amal itu berbeda-beda. Ini harus diberi pengarahan dan pencerahan,” tegas dosen akuntansi ini.
Menurutnya, saat tata kelolah keuangan masjid tidak profesional, kepercayaan masyarakat juga berkurang. “Oleh karena itu kami siapkan aplikasi online yang bisa dipantau dan diawasi oleh semuanya masyarakat melalui HP Android,” pungkasnya. [ach]

Tags: