Febria Rachmanita: Animo Lansia Surabaya Ikut Vaksin Covid-19 Tinggi

Salah seorang lansia saat melakukan vaksin Covid-19 di RSUD M Soewandhie. Jumlah lansia yang ikut vaksin cukup banyak pada hari kedua vaksinasi tahap dua.

Surabaya, Bhirawa
Animo orang lanjut usia (lansia) di Kota Surabaya untuk ikut vaksinasi Covid-19 ternyata cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat pada pelaksanaan hari kedua program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang digelar Pemkot Surabaya.

“Pada hari pertama vaksin tahap kedua, total ada 9.866 orang yang ikut vaksin. Dari jumlah itu, sebanyak 4 ribu orang lebih adalah para lansia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, saat ditemui di RSUD M Soewandhie, Rabu (24/2).
B
egitu pula pada hari kedua, lanjutnya, lansia yang ikut vaksin Covid-19 jumlahnya semakin banyak. Berdasarkan data sementara hingga siang hari, khusus di RSUD M Soewandhie, jumlah lansia yang ikut vaksin mencapai 200 orang lebih dari total yang ikut vaksin sebanyak 550 orang.

“Saya dapat laporan, lansia yang ikut vaksin pada hari kedua ini lebih banyak pada hari pertama. Kami target hari kedua ini ada 15 ribu orang lebih yang ikut vaksin. Khusus lansia, jumlahnya lebih dari 50 persen. Mungkin pada hari pertama mereka masih takut. Lalu tanya-tanya kepada temannya yang sudah ikut vaksin. Dan Hasilnya memang tidak ada masalah,” ujar Feny, sapaan lekat Febria Rachmanita.

Untuk orang yang gagal vaksin, jelasnya, selama pelaksanaan vaksin tidak ada. Namun yang tunda vaksin ada, tapi jumlahnya tidak banyak. Penyebab tunda vaksin adalah karena tensinya naik. Hal ini disebabkan karena rasa takut yang menghampiri, sehingga tensi naik.

“Karena tensinya naik, kami minta untuk istirahat sebentar. Setelah itu, tensinya akan normal lagi lalu kita vaksin. Mungkin yang tunda vaksin jumlahnya hanya 25 orang dari 500 orang. Jadi sangat sedikit sekali. Kalau yang gagal vaksin tidak ada,” ungkapnya.

Tidak adanya yang gagal vaksin ini, menurut Feny, karena orang yang mau datang untuk vaksin sebelumnya sudah mengetahui informasi siapa saja yang boleh divaksin. Contohnya orang yang memiliki riwayat sakit tertentu, sudah tahu tidak bisa divaksin akhirnya mereka tidak datang untuk vaksin.

Seperti yang diketahui, pada program vaksinasi tahap kedua ini Pemkot Surabaya mendapatkan 12.480 vial vaksin Covid-19. Dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang, sehingga 12.480 vial itu bisa digunakan untuk 124.800 sasaran.

“Jadi, ukuran vialnya berbeda dengan yang kemarinnya, yang sekarang lebih besar. Vaksin yang gelombang satu kemarinnya, 1 vial dosisnya untuk 1 orang saja, tapi yang ini 1 vial dosisnya bisa digunakan untuk 10 orang. Insyallah aman dan steril karena nanti jarum suntiknya ganti yang baru setiap orang,” tegas Feny.

Menurut Feny, karena kiriman vaksin yang diterima pemkot sebanyak 12.480 vial untuk 124.800 sasaran, maka tidak semua lansia dan pelayanan publik akan langsung mendapatkan vaksinasi ini, sehingga dia memastikan akan bertahap. Apalagi berdasarkan data yang dimilikinya, di Surabaya itu ada sebanyak 253.751 lansia, sehingga tidak bisa langsung semua mendapatkannya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya akan sesegera mungkin untuk menghabiskan 12.480 vial vaksin yang sudah ada ini. Dengan cara itu, maka pemkot bisa mengajukan kembali untuk mendapatkan vaksin tambahan.

“Apalagi kan ini untuk penyuntikan kedua atau dosis dua, akan dilakukan 2 minggu lagi khusus pelayan publik yang bukan lansia, sedangkan pelayan publik yang lansia dan warga yang lansia akan dilakukan penyuntikan kedua setelah 28 hari,” tegasnya. [iib]

Tags: