Februari 2018, Ekspor Jatim Alami Kenaikan 2,12%

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Ekspor Jatim bulan Februari 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,12 persen dibandingkan bulan Januari 2018, (dari USD 1,61 miliar menjadi USD 1,64 miliar). Kenaikan tersebut disebabkan karena terjadi kenaikan ekspor pada komoditi migas.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya ekspor komoditi non migas justru mengalami penurunan, yaitu dari USD 1,57 miliar pada Januari 2018 menjadi USD 1,52 miliar pada Februari 2018. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 92,45 persen dari total ekspor bulan ini.
Hal sebaliknya terjadi pada komoditi migas yang naik sebesar 183,26 persen pada bulan Februari. Ekspor migas naik menjadi USD 124,23 juta pada bulan Februari, setelah bulan sebelumnya mencapai USD 43,86 juta. Komoditi migas mencakup 7,55 persen total ekspor Jawa Timur pada Februari 2018.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan, perhiasan logam mulia lainnya merupakan komoditi ekspor dengan nilai tertinggi pada Februari 2018 sebesar USD 232,42 juta. Komoditas ini paling banyak diekspor ke Singapura dengan nilai USD 126,91 juta.
“Peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah serta tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda dengan nilai berturut-turut USD 120,94 juta dan USD 83,44 juta,” katanya, Kamis (15/3).
Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah paling banyak diekspor ke Thailand (USD 100,59 juta), sedangkan tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda paling banyak diekspor ke Malaysia (USD 40,60 juta).
Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulitsamak atau kulit komposisi dan bagian atas sepatu dari kulit samak merupakan komoditas yang mengalami penurunan ekspor paling tajam pada bulan Februari 2018 dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu menjadi USD 19,68 juta setelah bulan sebelumnya mencapai USD 30,06 juta (turun 34,51 persen).
Sementara itu kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah dengan nilai ekspornya mencapai USD 120,94 juta setelah bulan Januari 2018 hanya mencapai USD 43,46 juta (naik 178,26 persen).
Komoditi terbesar ekspor Perhiasan logam mulia lainnya, mempunyai peranan sebesar 14,13 persen dari total ekspor Jatim. Peringkat kedua diduduki Minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen, mentah yang berperan 7,35 persen dari total ekspor.
Sedangkan peringkat ketiga adalah Tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda, dengan peran 5,07 persen dari total ekspor. Secara kumulatif selama periode Januari-Februari 2018 komoditi perhiasan logam mulia lainnya juga merupakan komoditi ekspor dengan nilai terbesar yaitu USD 417,50 juta, disusul komoditi sisa skrap logam mulia dengan nilai nominal ekspor sebesar USD 172,50 juta. [rac]

Tags: