Februari, Inflasi Jatim Naik 0,25 Persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan Februari 2017 di 8 kota, Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau.
Pada bulan Februari 2017 Jatim mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi terjadi di seluruh kota IHK di Jatim. Inflasi tertinggi di Kota Madiun yang mencapai 0,82 persen sedangkan yang terendah terjadi di Kota Probolinggo yaitu sebesar 0,13 persen
“Saat Januari 2017 dari tujuh kelompok pengeluaran, lima mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono dalam menyampaikan rilis di kantornya, Rabu (1/3).
Dipaparkannya, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi ialah adalah kelompok sandang yang mencapai 0,91 persen, kemudian kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,73 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,60 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,47 persen dan yang terendah ialah Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga yang mencapai 0,12 persen.
Sedangkan yang mengalami deflasi ialah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,31 persen dan kelompok Bahan Makanan deflasi -0,22 persen. “kelompok makanan mengalami deflasi berarti pengendalian kebutuhan pokok makanan masih dilaksanakan dengan baik di Jatim,” katanya.
Tingginya inflasi di kelompok Sandang ialah di dorong oleh mulai merangkak naiknya harga perhiasan emas di bulan Februari 2017 setelah di bulan bulan sebelumnya mengalami penurunan. Sedangkan komoditas lain yang juga mendorong terjadinya inflasi dari Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar ialah adanya kenaikan tarif listrik pasca bayar pada bulan Januari 2017 yang baru dirasa dampaknya di bulan Februari 2017. “seperti fenomena du nasional kenaikan disebabkan kebutuhan pribadi di emas dan perhiasan,” katanya.

Cabe Masih Pengaruhi Inflasi
Apabila diamati menurut komoditas di masing-masing kelompok pengeluaran dapat dilihat komoditas komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi maupun komoditas yang menghambat inflasi atau deflasi.
Pada bulan Februari 2017 komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi selain beberapa komoditas yang telah disebut diatas juga disebabkan oleh tarif pulsa ponsel, bawang merah, rokok kretek filter, dan sewa rumah.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah tarif angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur dan beras. Untuk angkutan udara walaupun bulan lalu mengalami penurunan setelah terjadi kenaikan akibat momen liburan di akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017, pada bulan Februari 2017 masih terkoreksi mendekati tarif normal yang biasa berlaku. Sedangkan untuk komoditas beras karena di beberapa daerah saat ini sedang memasuki musim panen maka harga beras sedikit terkoreksi sehingga hal ini menghambat laju inflasi di bulan Februari 2017 ini. [rac]

Tags: