Fenomena Busa Putih di Muara Sungai di Lereng Gunung Semeru

Salah seorang warga melihat busa putih yang ada di aliran muara sungai di kawasan hutan lereng Gunung Semeru Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Berasal dari Akar Pohon Mangir, Diyakini Warga Mampu Sembuhkan Penyakit

Kab Malang, Bhirawa
Warga yang berada di lereng Gunung Semeru di wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, dikejutkan dengan munculya busa berwarna putih yang menggumpal di aliran muara sungai yang berada di kawasan hutan desa setempat. Munculnya busa mirip busa sabun itu, tidak hanya membuat warga terkejut tapi juga was-was, jika busa itu mengandung racun.
Munculnya busa di aliran muara sungai yang berada di Desa Pujiharjo ini telah terjadi sejak seminggu lalu. Namun, saat ini di aliran muara sungai kini sudah tidak mengeluarkan busa, tapi ketika hujan busa tersebut muncul lagi.
“Bahkan, dengan kemuncukan busa itu, sebagian warga mempercayai jika busa di aliran muara sungai itu bisa untuk menyembuhkan segala penyakit,” kata Kepada Desa (Kades) Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Hendik Arso, Minggu (28/1).
Seperti salah satu perangkat Desa Pujiharjo yakni Modin, kata dia, sebelumnya memiliki penyakit ngilu-ngilu disekujur tubuhnya. Namun setelah menggosokan busa di sekujur tubuhnya, ngilu-ngilu yang dideritanya hilang.
Sehingga dengan menyebarnya busa di aliran muara sungai yang berada di kawasan hutan lereng Gunung Semeru itu bisa menyembuhkan penyakit, maka warga dari desa-desa yang lainnya ikut berdatangan ke Desa Pujiharjo. Selain mereka melihat keberadaan busa tersebut, sebagian mereka juga mengambil busa untuk mengobati penyakit.
Menurut Hendik, setelah dilakukan pencarian penyebab munculnya busa di aliran muara sungai di kawasan hutan yang kami lakukan bersama warga, ternyata busa itu berasal dari akar-akar pohon, kalau warga Desa Pujiharjo menyebutnya Kayu Mangir.
Karena Pohon Mangir tersebut usianya sudah ratusan tahun, sehingga akar-akar pohon menyebar kemana-mana. Ketika hujan, akar-akar tersebut mengeluarkan busa yang berbentuk gumpalan. “Lalu gumpalan busa itu terbawa air hingga masuk ke muara sungai yang ada di wilayah Desa Pujiharjo,” jelasnya.
Diterangkan, di kawasan hutan lereng Gunung Semeru hingga kini masih terdapat pohon-pohon besar yang usianya ratusan tahun termasuk Pohon Mangir tersebut. Meski busa yang mengalir di muara sungai itu tidak berbahaya atau tidak beracun, dan diyakini warga bisa menyembuhkan penyakit. Namun hal itu harus dibuktikan dengan secara ilmiah, karena jika tidak dibuktikan dengan cara ilmiah, dikhawatirkan akan mejadikan penyakit.
“Keberadaan busa di muara sungai itu bisa dijangkau dengan perjalanan sekitar dua kilometer dari pemukiman penduduk Desa Pujiharjo. Karena lokasinya berada di tengah hutan, yang berdekatan dengan akses jalan desa,” ujar Hendik.
Sedangkan untuk membuktikan jika busa yang dikeluarkan dari Pohon Mangir itu aman dikonsumsi masyarakat, lanjut dia, dirinya akan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk melakukan penelitian dan pengujian laboraturium terhadap busa itu. Dan nantinya untuk bisa membuktikan keberadaan busa tersebut, harus dengan penulusuran sampai ke hulu, karena posisinya berada di tengah hutan. [Cahyono NR]

Tags: