Fenomena Temuan Benda Kuno Mirip Sumur di Jombang

Temuan benda kuno diduga kuat merupakan sumur kuno di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. [arif yulianto]

Penanda Ada Permukiman Kuno, dari Masa Medang, Kahuripan, Majapahit atau Islam
Kab Jombang, Bhirawa
Beberapa penemuan benda-benda kuno menyerupai sumur di beberapa lokasi di Kabupaten Jombang akhir-akhir ini perlu dicermati dan layak dipelajari. Fenomena ini menjadi penting untuk bahan analisa apakah Kabupaten Jombang merupakan daerah tua dalam sejarah tempo dulu atau tidak. Jika memang menjadi daerah tua, kemudian masa apa yang paling dominan mengenai sejarah Jombang sendiri.
Dalam catatan Bhirawa ini, setidaknya dalam dua tahun terakhir, ada empat penemuan benda kuno yang diduga merupakan sumur-sumur era kuno. Pertama, pada 2020 lalu, sebuah benda berbentuk lingkaran yang memililki bibir terbuat dari bata ditemukan warga di Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Saat itu, benda tersebut oleh petugas kearkeologian diduga berasal dari masa Majapahit dan juga diduga merupakan instrumen dari sebuah pemukiman kuno. Selain ditemukan benda kuno menyerupai sumur, disekitar lokasi juga ditemukan pecahan bata, gerabah, hingga pecahan perselin (keramik). Jarak lokasi penemuan dengan Situs Watu Gilang yang ada di desa tersebut sekitar 1, 5 Kilometer.
Penemuan benda kuno menyerupai sumur yang selanjutnya terjadi pada bulan Februari 2021 di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Warga setempat bernama Suparto, menemukan benda itu saat dirinya melakukan penggalian parit. Bersama benda diduga sebuah sumur kuno, di lokasi yang sama Suparto juga menemukan benda-benda lain seperti pecahan bata, gerabah, dan juga pecahan porselin. Di kedalaman 1 meter saat menggali tanah, Suparto menemukan benda-benda tersebut.
Masih di bulan Februari 2021, warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang juga menemukan benda seperti sumur kuno dengan bahan bata yang tertata melingkar. “Kakak saya pas ke sini terus ‘kesandung’, terus digali, diratakan, kok ada bunderan kayak sumur,” ungkap Elis (27), salah satu anak pemilik tanah beberapa waktu lalu.
Bersama penemuan sumur kuno ini, ditemukan juga pecahan bata hingga pecahan gerabah kuno. Elis menambahkan, berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan, dulu juga pernah ditemukan benda berbentuk bundar namun ukurannya lebih besar dari yang ditemukan kakaknya.
Warga lainnya, Mutma’innah (60) menambahkan, di sekitar lokasi dulu juga pernah ditemukan mangkok, piring, tempat memasak nasi (dandang). “Sudah lama, waktu kecil, sekarang sudah tua,” ucap Mutma’innah.
Kemudian di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang juga pada bulan Februari tahun 2021 ini, warga setempat bernama Mohammad Soleh menemukan benda kuno terbuat dari tanah liat berbentuk bundar di persawahan desa setempat.
Lokasi penemuan ini berjarak sekitar 1 Kilometer dari Situs Mbah Blawu. Saat itu, Mohammad Soleh mengaku sedang mencangkul tanah yang akan digunakan untuk menanam Singkong. “Yang saya tahu, ini komponen dari sumur kuno lah,” kata Jayadi, Juru Pelihara (Jupel) Situs Mbah Blawu dan Situs Pandegong saat di lokasi.
Atas adanya fenomena penemuan beberapa benda kuno yang diduga kuat merupakan sumur-sumur kuno di Kabupaten Jombang akhir-akhir ini, Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim), menjelaskan, sumur kuno identik dengan permukiman masa kuno.
“Bila di Jombang banyak ditemukan sumur, berarti ada banyak permukiman. Nah tinggal dianalisis pola permukimannya. Apakah membentuk sebuah desa atau permukiman yang lebih besar,” ujar Wicaksono Dwi Nugroho, Selasa (16/2) lalu.
Untuk melihat dominasi era apa terkait permukiman-permukiman kuno ini sambung Wicaksono, juga perlu dipelajari sebaran datanya, sehingga bisa diketahui yang mana yang dominan.
Lantas muncul pertanyaan, adanya permukiman-permukiman kuno apakah terkait dengan pusat kekuasan sebuah kerajaan, lagi-lagi, Wicaksono menjelaskan, hal itu juga masih perlu dipelajari tentang sebaran datanya. “Harus diselesaikan tahap (mengetahui sebaran datanya) dulu,” tandas Wicaksono.
Kabupaten Jombang sendiri dalam sejarahnya, pernah menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Medang (Mpu Sindok), Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Majapahit, hingga masa Islam.
“Saat ini perlu didata kembali sebaran sumur kuno yang ada di Jombang. Sehingga bisa diketahui bagaimana pola sebarannya untuk bisa mengetahui pola permukiman kuno yang ada di Kabupaten Jombang. Entah itu dari masa Medang, Kahuripan, Majapahit atau masa Islam,” beber Arkeolog Wicaksono. [arif yulianto]

Tags: