Festival Bengawan, Bentuk Syukur Atas Limpahan Berkah

14-tempat wisata Bendung Gerak ini terletak di dua desa,   yakni desa ngringinrejo kecamatan Kalitidu dan desa padang kecamatan  trucuk  kabupaten Bojonegoro. Tempat ini rencananya salah satu tempat untuk  ajang  festival bengRiwayatmu ini Sedari dulu  jadi …
Perhatian insani
Musim kemarau, Tak seberapa airmu    
Di musim hujan air…Meluap sampai jauh
Mata airmu dari Solo, Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh, Dan akhirnya ke laut
Itu perahu , Riwayatnya dulu  
Kaum pedagang selalu… Naik itu perahu

Lirik lagu dari Gesang – Bengawan Solo menunjukan betapa Sungai Bengawan Solo memberikan sumber kehidupan dari jaman dulu hingga sekarang. Sang bengawan telah banyak memberikan anugerah dan manfaat bagi masyarakat, mulai air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, areal pertanian, sebagai alat transportasi perdagangan dan lain sebagainya.
Belum lagi kandungan sumber daya lain yang bisa kita dapatkan pasir, tanah bahkan kekayaan terdalam yang terkandung dari dasar bengawan. Bisakah kita bayangkan bagaimana jika bengawan tidak pernah menghampiri kita, apa jadinya kita, Tak ada banjir namun tak ada berkah melimpah yang kita dapatkan, Hamparan hijau areal persawahan. Mungkin pula tidak akan kita dapatkan bahan baku batu bata ataupun lainnya.
Kini ketika anugerah itu telah dihadirkan dalam kehidupan, apa yang dilakukan. Jika kita mau nyata merasakan dan memikirkan kita tidak akan mendapatkan ujian kehidupan nan luar biasa berupa banjir yang membuat kita menjadi sosok perkasa dan pemikir.
Akankah masyarakat egois mengeskplorasi, menuntut dan mengeruk sedangkan sama sekali kita tidak mau berbhakti. Betapa naifnya kita hanya menuntut tanpa mau sekalipun untuk bijaksana memberi. Andaikan Sang bengawan bisa marah pastilah dia akan melakukannya. Namun sama sekali Sang Bengawan tidak melakukan itu.
Dengan penuh kebijaksanaan bengawan tetap memberikan nafas kehidupan kepada kita. Meski kita cenderung serakah membuang sampah dan sama sekali tak mau menegur sapa apalagi peduli akan penderitaanya. Jika sesekali dia meluapkan airnya itu adalah teguran darinya agar kita memperhatikan dan menjaganya.
Layaknya anak yang ingin dipedulikan maka sesekali dia akan melakukan kenakalan. Namun amukan sang bengawan tak serta merta membawa kepedikan namun berkah yang dihantarkan melalui gelombang air yang menyapu dan menyapa daratan.
Merenungi hal itu apa yang bisa kita perbuat, bhakti apa yang bisa kita beri. Bhakti ini adalah tanda bahwa kita masih memiliki hati untuk berterima kasih dan mengucapkan syukur kepada Sang Bengawan Solo. Lalu bhakti apa yang kita lakukan ? ditengah limpahan nan luar biasa dari sang penjaga keabadian.
Salah satunya dengan festival Bengawan Solo yang perdana dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Festival bengawan Solo rencananya akan digelar mulai tanggal 14 Oktober hingga 16 Oktober 2014.
Akan meramaikan festival Bengawan Solo yang diawali dengan Doa dari berbagai aliran keyakinan dan kepercayaan adalah doa khitmad untuk kelangsungan umat. Kegiatan ini merupakan serangkaian Hari Jadi Bojonegoro ke 337.
Kemudian tanda bhakti ini kita wujudkan melalui larung sesaji atau labuhan yang diantaranya menabur aneka jenis ikan air tawar untuk menjaga ekosistem sang bengawan. Kemeriahan ini juga akan disemarakkan dengan parade puluhan perahu hias aneka warna pertanda kebahagian dan suka cita seluruh manusia.
Aneka perlombaan juga akan digelar diantaranya lomba menangkap bebek, lomba pancing lingsir wengi, berenang menyebrangi bengawan yang menguatkan memory sepanjang jaman akan manfaat sang bengawan.
Festival yang berlangsung mulai pagi, siang dan malam ini juga akan diisi dengan gelaran budaya, musik remaja, wayang thengul, reog dan ayun-ayun. Yang membuat kita sayang untuk melewatkan festival ini adalah kuliner diatas perahu yang melintasi bengawan solo. Semarak sang bengawan mengundang kita semua untuk turut serta hadir dan memanjatkan doa agar berkah Sang Bengawan ini akan membawa kehidupan yang luar biasa untuk masyarakat Bojonegoro.
Festival ini adalah awal untuk lebih menyayangi bengawan solo, memperlakukannya dengan penuh kasih sayang dan lebih peduli akan kelangsungan bengawan yang menjadi sumber kehidupan dari jaman ke jaman. Dari bengawanlah kehidupan kita dimulai dan bermuara, dari bengawanlah orang tua kita menyambung kehidupan, menghidupi seluruh keluarga dan memakmurkan.
Kini pada Sang bengawanlah harus pula berterima kasih, berterima kasih atas sumber kehidupan dan kesejahteraan yang senantiasa dihantarkan. Padamu bengawan waktunya mengabdi dan berjanji untuk berbuat kasih dan bijaksana. [adv*]

Keterangan Foto : tempat wisata Bendung Gerak ini terletak di dua desa, yakni desa ngringinrejo kecamatan Kalitidu dan desa padang kecamatan trucuk kabupaten Bojonegoro. Tempat ini rencananya salah satu tempat untuk ajang festival Bengawan Solo

Tags: