Festival Dalang Jatim Diikuti 25 Dalang Muda

3- Festival DalangPemprov, Bhirawa
Mempertahankan hasil kebudayaan tentunya harus membina pelaku kebudayaan usia muda. Setiap tahun UPT Taman Budaya Jatim menyediakan sarana bagi pelaku budaya usia muda untuk berkarya, salah satunya Gelar Festival Dalang Jatim.
Selama tiga hari yaitu Kamis-Sabtu (6-8/3),  Festival Dalang Jatim kembali digelar di pendapa UPT Taman Budaya Jatim. Sebanyak 25 dalang muda perwakilan dari 25 daerah akan melakonkan wayang kulit selama total 30 jam dalam tiga hari.
Menariknya, para dalang yang akan menggelar berbagai lakon wayang di acara yang
dibuka Wakil Gubernur Jatim, Drs Saifullah Yusuf, Kamis(6/3) ini berusia antara 17 yang termuda sampai 29 tahun paling tua. Sedangkan syarat dari penyelenggara dalang berusia 17 sampai 31 tahun.
“Kenapa ada persyaratan usia seperti itu, sebab kita ingin berada di ruang antara remaja menuju ke dewasa. Dalam kisaran itu, aspek pembinaan sangat penting. Sehingga menguatkan mereka menuju dalang profesional,” papar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr H Jarianto MSi melalui Ka UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn, Kamis (6/3).
Sedangkan mengenai konsep pagelarannya, Sukatno, menjelaskan, Festival Dalang Jatim ini merupakan wayang padat dan pakeliran selama 1 jam. Jalan cerita yang dimainkan seputar Ramayana dan Mahabarata. Sedangkan, pakeliran mengarah pada Surakarta maupun Jawa Timuran.
Festival Dalang ini bisa  ajang unjuk kreasi dan unjuk kemampuan dalang-dalang muda potensial tahunan, dalam sajian kemasan pakeliran padat yang diperkaya dengan garap dan sanggit.
“Sebenarnya wayang memang berkembang di Jatim. Seputar itu, memang ada wayang khusus, seperti wayang krucil maupun wayang thengul. Namun ya komunitasnya masih terbatas. Sehingga, festival dalang kali ini bisa digeneralisasi ke seluruh wilayah di Jatim,” katanya.
Untuk jumlah kepesertaan, lanjut Sukatno, dari tahun tahun ke tahun tingkat partisipasi antara 24-30 kab/kota, tapi kali ini yang mengikuti sebanyak 25 kab/kota. Untuk itulah, diperlukan waktu tiga hari pelaksanaan festival dalang.
“Daerah yang tidak mengikuti festival dalang, diantaranya Kab/kota itu merupakan daerah zero dalang, seperti Madura dan Pendalungan. Selain itu, kab/kota tidak punya dalang pada kriteria umur yang dipersyaratkan. Kalau alasan masalah ketersediaan anggaran, kebanyakan daerah masih belum terlalu ada permasalahan signifikan,” paparnya.
Dalam festival dalang ini, nantinya dipilih 10 dalang terbaik di Jatim. dari rangking satu sampai lima akan mendapatkan hadiah berupa sepeda motor, sedangkan rangking lima sampai sepuluh mendapatkan uang pembinaan.
“Nilai uang pembinaan tentunya bisa separuh dari harga sepeda motor itu. Masyarakat juga bisa mendatangi Taman Budaya Jatim untuk melihat Festival Dalang,” kata Ka UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn.
Untuk anggaran, kata Sukatno, sebenarnya Pemprov Jatim juga memberikan dukungan pada Kab/kota untuk mengirimkan peserta untuk ikut serta dalam festival dalang. “Sebenarnya kegiatan ini dari awal dimulai sharing dari provinsi dan kab/kota. Tapi memang mengikuti kompetisi memang memerlukan proses yang serius dan pelatihan juga memerlukan biaya. Maksudnya, proses pelatihan itu dilakukan daerah, namun pengiriman didukung provinsi,” paparnya lagi. [rac]

Tags: