Festival Kalimas Segera Jadi Destinasi Wisata

Wali-Kota-Tri-Risma-ketika-membuka-festival-Kalimas.

Wali-Kota-Tri-Risma-ketika-membuka-festival-Kalimas.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membuat Kalimas menjadi tujuan wisata baru di Surabaya terutama wisata malam. Hal ini dilakukan setelah sukses membuat gebrakan dengan menggelar festival Kalimas Sabtu (16/5) kemarin.
Rencana tersebut diutarakan Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini disela-sela acara Festival Kalimas di kawasan monumen kapal selam (Monkasel) sabtu (16/05) malam.
Untuk menjadikan Kalimas sebagai tujuan wisata malam, Wali Kota Risma sudah mencoba untuk berkomunikasi dengan Dirjen (PU pengairan, Red.)  dan Menteri PU.
”Ini sangat efektif untuk wisata air, karena pemandangannya yakni gedung-gedung tua di sebelah utara sana cukup menarik. Sebetulnya Surabaya sudah punya akses, namun kondisinya masih belum maksimal, tetapi sudah ada kesanggupan pak Dirjen untuk membantu membuatkan pintu air di Petekan, agar bisa menambah panjang sungai,” ucapnya.
Lebih lanjut Risma mengatakan jika dirinya sengaja mengundang Kementrian PU karena terkait permintaannya agar dibangun pintu air di Kalimas.
”Kami memang sengaja mengundang pihak Kementrian PU, agar bisa melihat langsung potensi Kalimas, terkait permintaan kami untuk dibangunkan pintu air di Petekan, ternyata mendapatkan respon yang positip,” tambahnya.
Selain itu, ia juga berencana untuk menjadikan moda transportasi air, namun rencana tersebut masih terganjal oleh kebeadaan pintu air, sehingga untuk saat ini masih belum bisa efisien.
”Saya sudah bertemu dengan pak dirjen dan sudah menjanjikan untuk masalah pintu air dan pada prinsipnya beliaunya mau,” tambah Risma. Risma, juga menambahan bahwa jika masalah pintu air bisa teratasi moda transportasi air ini cukup efektif dimana aksesnya bisa sampai di Wonokromo.
”Tadi, saat mau mengantar makanan jalanankan macet jadi, kita gunakan jalur sungai ini. Kalau untuk sungainya kita tinggal mendalamkan dan mengatur debit air dan tidak perlu merubah struktur jembatan karena itu adalah ikon heritage,” pungkasnya.
Ditanya apakah akan dijadikan wisata air untuk kapal pesiar, Risma mengatakan jika hal itu memang mungkin, tetapi jalurnya terkendala dengan rendahnya salah satu jembatan yang ternyata adalah salah satu Heritage kota Surabaya yang tidak bisa di rubah kondisinya.
”Kita memang terkendala dengan kondisi jembatan yang rendah itu, sehingga kita tidak bisa apa-apa karena merupakan salah satu heritage kota Surabaya,” jelasnya.
Risma juga mengakui jika sungai Kalimas sangat berpotensi untuk dijadikan wisata air, dan hal itu memang menjadi salah satu keinginanya, agar keberadaannya membawa manfaat bagi seluruh masyarakat kota Surabaya.
”Memang lebih efektif untuk wisata malam hari, tetapi sebenarnya siang hari juga bagus, seperti di taman prestasi, lihat saja tanaman-tanamannya, kan terlihat indah,” tandasnya.
Risma mengakui jika kondisi Kalimas saat ini masih harus banyak dilakukan perbaikan sarana dan prasarana agar benar-benar bisa memenuhi syarat untuk wisata air, utamanya soal tanggul (plengsengan) tanah yang berakibat sering dangkalnya sungai.
Sebelumnya, Asisten I Sekkota Surabaya bidang pemerintahan, Yayuk Eko Agustin mengatakan, tujuan utama Festival Kalimas yakni untuk menghidupkan kembali sungai kebanggaan warga Surabaya itu. Kalimas memang sudah menjadi ikon Surabaya.
Posisinya yang membelah kota membuat sungai ini dijadikan ‘denyut nadi’ utama aktivitas hilir-mudik perahu kecil sejak zaman pendudukan Belanda.
Meski tak lagi difungsikan sebagai rute kapal pengangkut komoditi, namun Kalimas hingga kini masih menyimpan nuansa historis yang kental. “Kalimas kini sudah sangat bersih. Oleh karenanya harus dimanfaatkan sebagai bagian dari identitas kota ini,” kata Yayuk. [dre]

Tags: