Festival Kampung Bago Jilid 3, Didik Nini Thowok Meriahkan “Back To Nature”

http://harianbhirawa.com/2018/08/tingkatkan-kesejahteraan-masyarakat-bupati-kediri-lantik-9-pejabat/

Probolinggo, Bhirawa
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Didik Nini Thowok sang Maestro seni tari kebanggaan Indonesia. Teknik dan kepiawaiannya dalam mempresentasikan sebuah seni tari tentu tidak diragukan lagi. Begitu juga Kiprah dan sepak terjangnya dalam mengharumkan nama Indonesia melalui seni budaya tari telah banyak menginspirasi insan seni tari lainnya. Didik Nini Thowok meriahkan “Back To Nature”.
Digelarnya festival kampong bago jilid 3, di Desa Bago Kecamatan Besuk, ia hadir sebagai bintang tamu pada acara “Back to Nature menuju festival Kampung Bago #3”. Sebuah gelaran pertunjukan seni dimana masyarakat dan generasi muda desa Bago bersama Jaringan Kampung Nusantara (Japung Nusantara) serta Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersinergi untuk mengangkat seni dan kebudayaan lokal setempat.
Oma menampilkan sebuah seni tari atraktif yang selama ini menjadi ciri khasnya. Yaitu perpaduan seni tari tradisional dan topeng karakter, dengan iringan musik yang sudah dimodifikasi sentuhan musik modern. Gerakan tari yang berubah-ubah selaras dengan musik dan karakter topeng yang dikenakannya seakan menghipnotis seluruh yang hadir saat itu.
Tak seperti biasanya, kali ini Oma harus perform di atas panggung sederhana yang jauh dari kesan mewah dan megah. Seperti tak terpengaruh hal itu, “Oma” sapaan akrabnya tetap tampil memukau di tengah areal persawahan yang menjadi venue acara tersebut. “Ini asik lhooo, panggung ada sapinya kayak gini ini ya baru ada di Probolinggo saja,” kata Didik Nini Thowok memuji kreatifitas panitia, Kamis 2/8.
Oma mengaku bangga setelah melihat kepedulian yang begitu besar masyarakat desa terhadap seni budaya yang dimilikinya. Menurutnya seni dan kearifan lokal memang harus selalu dipupuk dan dirawat, agar potensi yang menjadi identitas bangsa Indonesia ini tak lekang waktu dan tak tergerus oleh zaman.
“Saya lihat disini generasi mudanya luar biasa, mereka mulai tergugah dan menyadari bahwa walau hanya setingkat kampung namun mereka bangga menjadi pewaris budaya yang merupakan identitas bangsa Indonesia,” tandasnya.
M. Sidik Widjanarko Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo sangat mengapresiasi atas munculnya kreatifitas lokal, yang secara swadaya telah berjalan secara rutin tanpa banyak melibatkan pemerintah dalam Pembiayaan.
“Saya lihat semangat mereka ini sangat bagus hal ini perlu di contoh desa lain, artinya silahkan berkreasi pemerintah akan dorong dari belakang. Oleh karena itu mulai tahun ini kita berencana untuk mesupport agar bisa menambah kekuatan mereka dalam berkreasi,” ucapnya.
“Bisa dengan menambah bintang tamu dari daerah lain sehingga bisa bervariasi dan lebih menginspirasi. Contohnya kita bisa mendatangkan kesenian Bale Ganjur untuk tampil atau berkolaborasi bersama mereka,” paparnya.
Sidik menjelaskan, kehadirannya kali ini adalah juga untuk mempelajari konsep Festival Kampung Bago, sehingga diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih luas dan lebih apik lagi. Pihaknya ingin agar support pemerintah yang dimaksud bisa match didalamnya, harapnya. “Pemerintah memang harus terlibat dalam potensi semacam ini, yang penting kita tidak terlalu intervensi agar apa yang sudah berjalan ini tetap sesuai dengan konsep mereka dan tidak membatasi kreatifitas mereka,” tandasnya.
Giat untuk mengawali agenda rutin tahunan bertajuk Festival Kampung Bago (FKB) yang bakal diadakan bulan Oktober mendatang, kali ini bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Konsep “Back to Nature” yang menjadi tema pada gelaran tersebut sangat kental terasa pada venue maupun desain panggung nya. Hanya dengan memanfaatkan lahan sawah yang sedang mengering lengkap dengan seekor sapi sebagai properti nya, gelaran tersebut sukses menyuguhkan sajian seni yang anti mainstream, tambahnya.(Wiwit Agus Pribadi) [wap]

Tags: