Festival Sapi Sono di Kabupaten Pamekasan Masih Diminati Peternak

Kepala Baperwil IV Madura, H. Alwi Beq, bersama Forpimda Pamekasan usai menyerahkan piala kepada pemilik Sapi Sono’. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Festival Sapi Sono’ untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 73 yang berlangsung di lapangan R Sunarto Hadiwidjoyo, Sabtu (20/10) masih menjadi penyemangat para peternak Sapi ras Madura dan pencinta budaya pulau garam ini.
Kontes sapi betina yang diikuti 39 pasang ini dibuka Kepala Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) IV Madura, Dr. H. Alwi Beq, SH, M.Hum, dihadiri Wabup Pamekasan, Raja’e, Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf Nuryanto, Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo, Kadis Pariwisata dan Budaya se Madura, Kadis Peternakan Pamekasan.
Tradisi sapi sonok, festival sapi betina berhias yang berlangsung meriah mirip dengan kontes peragawati. Sepasang sapi sonok pun tampak berlenggang mengikuti alunan musik group Kolenag, musik tradisional khas Madura.
Sapi sono’ mengandung arti ‘nlonok’ atau menerobos palang pintu. Setiap tiga pasang bergaya sejak di gerbang pertama berjalan sejah 30 meter dengan dihiasi pernak-pernik berwarna emas dibagian leher dan payung mahkota di bagian kepala.
Tentu, Sapi betina yang dikonteskan sehat dan bersih. Penilaian kesamaan langkah pasangan sapi molek ini ketika kakinya menginjak balok kayu selebar 7 sentimeter.
Kepala Baperwil IV Madura, Alwi Beq, festival sudah bagian dari even tahun dalam memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 73, ada serta satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Pamekasan ke 484 ini dalam upaya melestarikan budaya dan menumbuhkan gairah para peternah agar lebih berdaya untuk pembangunan ekonomi dalam rangka kesejahteraan masyarakat.
“Festival sapi sono’ kali ini. Sarana promosi seni, budaya dan pariwisata. Keberagaman pernak-pernik dan makan khas Madura. Even bernilai ekonomi perlu kita ciptakan suasana aman, tertib dan bersahabat,” pinta Alwi Beq, pernah Sekda Pamekasan dan Plt Sekkota Batu ini. [din]

Tags: