FFI Gandeng UB Malang Edukasi Manfaat Susu

FFI menggandeng Universitas Brawijaya Malang untuk menyebarkan manfaat susu melalui kegiatan sosialisasi atau edukasi.

Kota Malang, Bhirawa
Menyambut hari susu sedunia dan hari pendidikan, Frisian Flag Indonesia (FFI) menggandeng Universitas Brawijaya (UB) Malang untuk menyebarkan manfaat susu melalui kegiatan sosialisasi atau edukasi. Selain UB Malang, FFI juga mengandeng Universitas Padjajaran untuk melakukan kegiatan yang sama.
Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro menuturkan, hari susu sedunia atau world milk day yang jatuh setiap 1 Juni diperingati negara-negara di dunia, semakin menegaskan pentingnya minum susu dalam kehidupan manusia. Susu lekat dengan label sebagai minuman kesehatan, kebugaran dan penuh gizi. Namun, manfaat susu terkadang masih belum tersampaikan dengan baik.
“Tujuan FFI sebagai perusahaan adalah nourishing by nature yang salah satu pilarnya adalah komitmen untuk memberikan gizi yang baik bagi anak-anak dan keluarga Indonesia. Kami berkomitmen untuk berperan aktif membantu pemerintah membangun keluarga kuat Indonesia,” ujar Andrew, dalam rilisnya yang diterima Bhirawa, Senin (6/5).
Saat ini, lanjut Andrew, salah satu fokus FFI adalah membantu pemerintah memerangi stunting yang masih diderita oleh sebagian anak-anak Indonesia. Dengan penyebaran informasi berbasis ilmiah kepada mahasiwa, pemberian susu dan pembangunan fasilitas olahraga kepada anak-anak sekolah dasar. “Kerjasama ini bukan dilandasi oleh “Apa yang bisa kami lakukan untuk mereka” tetapi pada “Apa yang bisa kita lakukan bersama untuk satu sama lain,” katanya.
Andrew menambahkan, masih banyak kendala yang ditemukan dalam mempopulerkan susu sebagai minuman sehat. Pada umumnya, pola makan sehari-hari orang Indonesia belum memenuhi gizi seimbang. Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas, jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter/kapita/tahun dari target 20 liter per kapita per tahun. Konsumsi ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129.1 liter, Malaysia dengan 50.9 liter, Singapura sebanyak 46.1 liter, dan bahkan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari Vietnam yang berada di angka 20.1 liter susu per kapita per tahun.
Menurutnya, dalam menu masyarakat modern, susu menjadi minuman yang wajib ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini tercermin dari berbagai aturan makan yang dianjurkan oleh pemerintah di berbagai belahan dunia.
“Di Amerika ada yang namanya My Plate, Indonesia dulu mempunyai 4 Sehat 5 Sempurna yang lalu disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Pengetahuan akan pentingnya susu bahkan sudah dimulai ketika manusia mulai beralih dari berburu ke bertani. Jadi kehidupan manusia memang berkaitan erat dengan konsumsi susu,” ungkapnya. Sementara itu, rangkaian acara ini sukses menjangkau 14 sekolah dasar yang tersebar di Bandung, Sumedang, Lembang, Pengalengan, Malang, dan Pasuruan. Dalam acara ini, pendidikan mengenai pentingnya kebiasaan minum susu setiap hari dan berolahraga secara teratur disampaikan kepada lebih dari 5.000 siswa SD. [iib.mut]

Tags: