FGD Jatim Tindak Lanjuti Pembelajaran PKW

Pj Bupati Tjahjo Widodo bersama tim pengembangan PAUDINI jatim.

Probolinggo, Bhirawa
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Tim Balai Pengembangan PAUDNI Regional II Jawa Timur ke lokasi pengrajin gerabah di Kecamatan Besuk, Praktisi dari satuan PKBM bersama SKB Kraksaan dan Penilik Diktara Kecamatan Besuk mengikuti Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Model Program Pembelajaran PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha).
FGD dibuka Kepala BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur Dadang Supriatna. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan paparan dan diskusi perdana hasil identifikasi tim pengembang dari pamong belajar BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur. Peserta FGD ini terdiri dari unsur akademisi dan Dosen Unair Imron.
Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo, Selasa 29/5 mengharapkan dengan adanya FGD semoga tim pengembang model pembelajaran PKW dapat merumuskan konsep dan model pembelajaran peseta didik PKW berbasis potensi lokal pedesaan.
“Sebagai lokasi sasaran uji pengembangan model oleh tim BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur Desa Alaskandang Kacamatan Besuk sebanyak 20 peserta didik usia produktif pengangguran,” katanya
Menurut Massajo, jenis kegiatan di FGD meliputi kreasi, motif dan inovasi pembuatan gerabah. “FGD ini sebagai tindak lanjut hasil kunjungan tim balai beberapa bulan lalu di Desa Alaskandang yang diterima oleh Bapak Camat Besuk dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Besuk, ” tegasnya.
Sebelumnya sedikitnya 20 orang Warga Belajar (WB) Keaksaraan Dasar di Desa Alasnyiur Kecamatan Besuk mendapatkan pelatihan ketrampilan pembuatan bakery dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo,
Pelatihan bagi peserta WB keaksaraan merupakan bagian stimulasi belajar yang disebut Ragi belajar dalam istilah pendidikan non fomal. Standar kompetensi pencapaian program keaksaraan dasar, tidak hanya terampil membaca, menulis dan berhitung saja, tetapi ada 3 (tiga) dimensi penilaian yang menjadi tolok ukur keberhasilan program keaksaraan dasar. Meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan, paparnya.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dispendik Kabupaten Probolinggo Solikin mengungkapkan kegiatan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pola pikir berwirausaha bagi peserta didik di PKBM Insan Cendekia Kecamatan Besuk.
“Saya menghimbau supaya warga belajar terus berkreasi agar ibu-ibu peserta pelatihan mampu berkontribusi di keluarga dan ikut mengajarkan ilmunya kepada masyarakat lainnya agar lebih bermanfaat ilmunya,” ungkapnya.
Pelatihan ini harus dilanjutkan dengan promosi dan aksi pemasaran hasil yang nyata bekerja sama dengan PKK desa agar bisa meningkatkan perekonomian pedesaan. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi salah satu wadah dalam memberdayakan warga belajar yang ada di Kecamatan Besuk khususnya dai kabupaten Probolinggo pada umumnya,” harapnya.
Lebih lanjut Massajo mengungkapkan, keberhasilan penyelenggaraan program keaksaraan dasar di Desa Alasnyiur ini juga tidak lepas dari dukungan Kepala Desa Alasnyiur Hasan Bahri yang sangat responsif terhadap program PNF (Pendidikan Non Formal).
Karnanya pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2018 lalu kepala Desa Alasnyiur Hasan Basri mendapatkan Piagam Anugerah Pendidikan Kategori Kepala Desa Peduli Pendidikan di Tingkat Kecamatan Besuk, tambahnya. [wap]

Tags: