FIKES Umsida Beri Pelatihan Terapi Komplementer

Lilis Suryani sedang memaparkan materinya tentang Prenatal Yoga. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Puluhan mahasiswa FIKES (Fakultas Ilmu Kesehatan) Umsida Sidoarjo, khususnya Prodi Kebidanan sangat antusiasi mengikuti pelatihan Terapi Komplementer. Kegiatan yang dirancang untuk menambah ilmu dan wawasan ilmu kebidanan dikemas dalam kuliah tamu bertemakan Terapi Komplemter Dalam Pelayanan Kebidanan atau Prenatal Yoga, pada Selasa (4/2).
Kaprodi Profesi Bidan S1 FIKES Umsida, Siti Cholifah SST MKeb mengatakan, kalau terapi Komplementer Dalam Pelayanan Kebidanan, yaitu tentang Prenatal Yoga untuk menambah wawasan mahasiswa terkait dengan ilmu pengetahuan. Selain yang didapat dalam perkuliahan juga mendatangkan pakar dari luar.
“Kami telah mendatangkan pakar yang mumpuni dalam Gentle Birth, Lilis Suryani SST MKeb Dosen Akbid Muhammadiyah Madiun juga Founder Griya Surya Bunda Madiun,” katanya.
Siti menjelaskan, program ini diharapkan para mahasiswa bisa bertambah wawasannya. Apalagi ini keterkaitan dengan praktek kebidanan yang sekarang ini lagi tren tentang Gentle Birth. Sehingga jika mereka nanti lulus bisa menambah pengetahuannya tentang Gentle Birth ini. Karena programnya banyak dilakukan secara pelatihan-pelatihan hingga buka praktek.
“Jadi intinya sekarang ini yang lagi tren, bagaimana caranya orang melahirkan itu tidak terasa sakit, juga tidak merasa nyeri. Sehingga itu bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan lagi melahirkan menjadi pengalaman yang menakutkan,” jelasnya.
Kaprodi Kebidanan D3 FIKES Umsida, Paramitha Amelia K SST MKeb menambahkan, kalau kuliah tamu itu merupakan program pendidikan yang diadakan dua kali tiap semesternya. Kali ini mengambil tema tentang Terapi Komplementer Dalam Pelayanan Kebidanan, yaitu tentang Prenatal Yoga. Pesertanya dua Prodi Kebidanan, yakni Diplomatika Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan yang setara dengan S1 Kebidanan, seluruhnya sekitar 60 mahasiswa.
Sementara itu, pemateri kuliah tamu, Lilis Suryani berharap, kepada para mahasiswa bila menjadi bidan nantinya harus bisa menciptakan kondisi yang nyaman. Pasien jangan malah ditakut – takuti. Harus diusahakan pasien bisa melakukan proses persalinan yang alami dengan senang hati.
“Caranya dengna Gentle Birth, yakni sebuah proses melahirkan yang tenang dan damai. Sehingga ibu akan melahirkan dengan rasa sakit yang paling minimal. Makanya kita sebagai seorang penolong, juga harus bisa membuat pasien nyaman. Kita harus mensupport mereka, maunya memilih proses persalinan seperti apa. Yang penting pasien harus nyaman,” tegas Lilis Suryani. [ach]

Tags: