Finalisasi P-APBD Kepras Anggaran OPD Pemkab Gresik

foto ilustrasi

Gresik, Bhirawa
Rapat pari purna pengesahan P-APBD tahun 2017 bakal dilaksanakan Kamis (31/8) hari ini. Setelah rapat finalisasi alot selama dua hari berturut-turut, gara-gara saling tarik ulur pengeprasan anggaran defisit mencapai Rp50 miliar.
Menurut  Anggota Banggar, Moh Syafi’ AM, setelah ditotal semua kondisi defisit (kekurangan) keuangan daerah sekitar Rp50 miliar. Sebesar Rp16 miliar dampak pengurangan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan sisanya berdasarkan kebutuhan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sehingga Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dan Tim Anggaran (Tim-Ang) ekstra keras melakukan evaluasi.
Akhirnya, defisit bisa ditekan menjadi sekitar Rp28 miliar. Dengan mendesak dinas penghasil agar mendongkrak target pendapatan di sektor Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sisanya dilakukan pengeprasan pada OPD dengan sangat terpaksa.
”Besok (hari ini, red) pengesahan P-APBD tahun 2017 sudah dilaksanakan sebab finalisasi tadi sudah sepakat seluruhnya. Meski dalam rapat sebelumnya terjadi cukup alot juga disertai deadlock, sebab karena Tim Ang bersikukuh tak ingin dikepras anggaran OPD karena dikhawatirkan tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Ditambahkan Syafi’, keputusan final bisa dilakukan pengesahan dalam rapat paripurna. Setelah pemangkasan anggaran belanja di semua organisasi perangkat daerah (OPD), sekitar Rp21 miliar. Sisanya tinggal Rp7 miliar, diambilkan pada efisiensi bantuan hibah dan peningkatan pendapatan IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing).
Hal senada juga dikatakan Anggota Bangar, Mujid Ridwan, defisit anggaran terjadi sebab capaian PAD Gresik tak maksimal. Apapun alasanya kinerja bupati nanti harus dilakukan evaluasi, sebab kalau dibiarkan beberapa program peruntukkan rakyat bisa tertunda. Bahkan harus menunggu, sedangkan mereka butuhnya sekarang. [kim]

Tags: